Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) mengatakan bahwa permintaan kredit di sektor manufaktur masih tercatat tumbuh, meski geliat sektor industri manufaktur di Indonesia sempat terkoktransi selama lima bulan berturut-turut.
Laporan S&P Global mencatat Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus 2025 tumbuh sebesar 51,5 atau naik 2,3 poin dari capaian bulan Juli yang berada di level 49,2. Peningkatan ini mengembalikan posisi ke fase ekspansi setelah lima bulan berturut-turut mengalami kontraksi.
Baca Juga: Begini Jurus Bank KB Bukopin untuk Jaring Dana Murah
Wakil Direktur Utama KB Bank Robby Mondong bilang bahwa hingga Juli 2025, pertumbuhan penyaluran kredit di KB Bank tumbuh positif antara 9%-10% secara tahunan (YoY). Salah satu yang turut menyumbang pertumbuhan kredit ini ialah segmen wholesale atau korporasi, termasuk dari industri manufaktur.
“Hingga periode Juli 2025, KB Bank mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif antara 9%- 10% secara year-on-year (yoy). Pertumbuhan ini turut disumbangkan oleh pertumbuhan kredit pada segmen wholesale atau korporasi yang tumbuh sekitar 8%-9% secara yoy, termasuk dari industri manufaktur,” kata Roby kepada Kontan, Rabu (3/9/2025).
Baca Juga: KB Bank Lakukan Divestasi Anak Usaha KB Bukopin Finance
Menurut Roby, dengan kembalinya PMI ke zona ekspansi tentunya akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan kredit baru. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kepercayaan pasar dan membaiknya permintaan pembiayaan manufaktur. Terlebih, penurunan suku bunga Bank Indonesia pada bulan Agustus 2025 bisa turut memberikan ruang bagi industri untuk mendorong ekspansi.
Dia menegaskan bahwa KB Bank tetap berkomitmen untuk mengambil peran sebagai fasilitator guna menggenjot pemulihan sektor manufaktur di Indonesia.
Beberapa upaya yang dilakukan bank, ialah dengan mendukung pertumbuhan pembiayaan kepada industri manufaktur melalui asesmen risiko yang komprehensif dan kebijakan kredit yang prudent, memanfaatkan jaminan dan kolateral untuk memitigasi risiko, serta mendorong pertumbuhan berkelanjutan melalui kredit yang terarah dan peningkatan kualitas aset.
Selanjutnya: Keluhan Stok Kosong, Kementerian ESDM Sinkronisasi Impor BBM Swasta dan Pertamina
Menarik Dibaca: 15 Rekomendasi Makanan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami Menurut Ahli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News