kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KCJ kaji kebijakan transaksi pakai uang elektronik


Senin, 16 Juni 2014 / 18:18 WIB
KCJ kaji kebijakan transaksi pakai uang elektronik
ILUSTRASI. Cara mencari akun TikTok dengan nomor hp.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengaku sedang mengkaji sistem pengenaan tarif harga KRL Commuter Line berbeda antara pembelian tiket single trip dan multi trip, serta penggunaan uang elektronik.

Direktur Utama PT KCJ, Tri Handoyo mengungkapkan, ke depan, pihaknya memungkinkan perbedaan pengenaan tarif tiket sebagai bentuk apresiasi layanan perbankan melalui uang elektronik dalam pembayaran sarana transportasi.

"Ini adalah strategi yang akan kami kembangkan ke depan kalau uang elektronik atau electronic money masuk dalam sarana transportasi," kata Tri di Jakarta, Senin (16/6).

Menurut Tri, langkah yang akan dilakukan KCJ ini meniru yang diterapkan di beberapa negara maju guna meningkatkan sistem pembayaran melalui uang elektronik. Hal ini nantinya juga akan turut memacu sistem pelayanan yang lebih efisien dalam transportasi kereta api.

"Perbedaan harga tiket multi trip dan single trip seperti di Singapura, untuk multi trip setiap 2 kilometer seharga 90 sen. Kalau pakai single trip bisa mencapai 1 dolar Singapura. Hal itu juga berlaku di Jepang dan Hongkong, sehingga lebih banyak masyarakat yang membeli yang lebih murah. Kemarin salah satu bank swasta Indonesia yang memiliki uang elektronik, memberikan promosi membeli tiket commuter line seharga Rp 1 saat merayakan ulang tahun. Promosi-promosi seperti ini adalah kelebihan yang bisa digunakan perbankan dan tidak bisa dilakukan KAI untuk menggaet pengguna," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, SEVP Transaction Banking Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans mengungkapkan, dengan sudah dapat dipergunakannya uang elektronik perbankan sebagai salah satu alat pembayaran, pengenaan tarif berbeda akan lebih efisien. Hal tersebut menurut Rico perlu dimulai dari pemerintah, terutama dalam mengubah regulasi atau kebijakan terkait pengenaan tarif tersebut.

"Ini akan lebih realistis, efisien untuk para pengguna tapi juga efisien untuk operatornya. Jadi kalau memang bisa diubah aturannya, kami berharap hal itu bisa dilaksanakan. Karena selama ini harganya sama," ungkapnya.

Seperti diketahui, hari ini tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Mandiri, meluncurkan layanan penggunaan uang elektronik produk masing-masing bank untuk dapat digunakan dalam pembayaran pembelian tiket KRL Commuter Line untuk jalur perjalanan Jabodetabek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×