kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kebutuhan pendanaan PNM membesar menjadi Rp 12 triliun pada 2019


Kamis, 20 Juni 2019 / 20:11 WIB
Kebutuhan pendanaan PNM membesar menjadi Rp 12 triliun pada 2019


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) berencana menaikkan total kebutuhan pendanaan tahun ini menjadi sebesar Rp 12 triliun. Di awal tahun ini, PNM masih menargetkan pendanaan senilai Rp 10 triliun.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, kebutuhan dana meningkat seiring kenaikan jumlah nasabah dari program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera).

"Target nasabah Mekaar dari 4,5 juta naik menjadi 6 juta di tahun ini, " kata Arief kepada Kontan.co.id, Kamis (20/6).

Sampai pertengahan Juni 2019 saja, nasabah PNM Mekaar sudah berjumlah 4,7 juta orang. Menurut Arief, peningkatan target nasabah ini untuk memenuhi permintaan dari para stakeholder.

Namun untuk perubahan target pendanaan tersebut, menurut Arief, masih bergantung pada keputusan pemegang saham. Sumber pendanaan PNM sebanyak 60% dari penerbitan obligasi dan medium term notes (MTN) sebesat 60%. Sementara sisanya berasal dari pinjaman perbankan dan pemerintah.

Pihaknya yakin bisa membidik dana lebih besar, mengingat di tahun lalu realisasi pendanaan PNM juga lebih besar yaitu Rp 13 triliun. Seluruh dana yang digunakan untuk menopang pembiayaan kepada nasabah PNM Mekaar dan PNM ULaMM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×