Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan industri asuransi syariah akan meningkat di tahun depan, salah satunya ditopang oleh kedatangan pemain baru dari lini bisnis industri ini. Kedatangan pemain baru ini akan menunjang pertumbuhan premi bruto di angka dua digit.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Ahmad Sya’roni mengatakan pertumbuhan premi diperkirakan mencapai 10%-11% di tahun 2019. Hal itu disebabkan bertambahnya jumlah pemain baru serta potensi bisnis dari kewajiban penggunaan asuransi perjalanan umrah dan haji.
Ia memperkirakan akan ada tambahan lima perusahaan asuransi baru yang siap menjalankan bisnis syariah di tahun 2019. “Tahun depan, pendatang baru kurang lebih sekitar empat hingga lima perusahaan, jadi pemainnya akan jauh lebih besar di tahun depan. Bertambahnya jumlah pemain menunjukkan investor makin berminat berinvestasi di sektor ini,” kata Sya’roni, di Jakarta, belum lama ini.
Saat ini total pemain asuransi syariah sebanyak 63 perusahaan, yang terdiri dari 30 asuransi jiwa syariah, 30 asuransi umum syariah dan tiga reasuransi syariah. Artinya, tahun depan diperkirakan total pemain asuransi sebanyak 68 perusahaan.
“Sekarang saya belum bisa menyebut pendatang barunya siapa, tetapi diperkirakan dari asuransi umum syariah sebanyak dua perusahaan, dan dari asuransi jiwa syariah dua perusahaan. Dan masih ada satu perusahaan lagi,” jelasnya.
Berdasarkan data asosiasi, peroleh premi tahun ini diperkirakan mencapai Rp 14,1 triliun, sementara tahun depan pertumbuhan premi meningkat 10,63% menjadi Rp 15,6 triliun.
Terlebih, masih banyak produk asuransi syariah yang masih bisa digarap seperti wisata halal, kuliner halal, kosmetik halal, hotel syariah dan spa syariah.
Disamping itu, bertambahnya jumlah pemain baru akan meningkatkan pangsa pasar asuransi syariah di Indonesia. Dari pangsa pasar asuransi syariah sekitar 5%-6% di tahun ini, bisa meningkat lebih dari 6% di tahun 2019.
Sepanjang tahun 2018, terdapat tambahan tujuh pemain asuransi syariah, diantaranya adalah PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia dan PT Capital Life Syariah.
Chief of Marketing and Customer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama mengatakan perusahaan tertarik menjalankan bisnis asuransi syariah karena melihat potensi penduduk muslim yang mencapai 85% dari total penduduk sebesar 265 juta jiwa.
“Sudah pasti ini adalah pasar yang menarik, di tengah kondisi penduduk muslim kelas menengah yang makin banyak. Ditambah tren syariah dan produk halal juga semakin diminati masyarakat,” ungkapnya.
Generali menyediakan berbagai program yang sesuai dengan kebutuhan komunitas muslim, serta menawarkan produk asuransi perlindungan dan kesehatan. Pihaknya sudah melakukan roadshow untuk memperkenalkan asuransi wakaf, serta menggelar talkshow mengenai asuransi syariah. Ke depan, Generali Indonesia akan membidik pasar asuransi perjalanan haji, umrah dan pesantren. Sementara sampai saat ini, total pemegang polis perusahaan lebih dari 3.000 polis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News