kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kejahatan Kartu Debit dan Kartu Kredit Mereda


Selasa, 11 Mei 2010 / 14:31 WIB
Kejahatan Kartu Debit dan Kartu Kredit Mereda


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Test Test

JAKARTA. Tingkat kejahatan pembobolan kartu debit di tanah air sudah mulai mereda. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, selama April 2010 lalu, tidak ada satupun laporan pembobolan kartu debit yang tercatat masuk.

"Sudah tidak ada lagi, istilahnya sekarang sudah zero fraud," kata Kepala Biro Pengembangan dan Kebijakan Sistem Pembayaran BI Aribowo di Jakarta, Selasa (11/5).

Terakhir, BI mencatat ada pembobolan kartu debit yang nilainya mencapai Rp 8 miliar hingga akhir Maret 2010. Aribowo menuturkan, mulai redanya kasus pembobolan kartu debit ini merupakan buah dari langkah bank yang terus meningkatkan edukasi pada nasabahnya. "Penggantian PIN dan pemasangan CCTV cukup meredakan kasus pembobolan," katanya.

Tak hanya kartu debit yang zero fraud, untuk kartu kredit sejauh ini juga belum ada laporan kasus pembobolan yang masuk ke BI. Meski di dua jenis kartu pembayaran yang paling ngetop itu sudah sepi kejahatan, BI mencurigai para penjahat transaksi keuangan saat ini boleh jadi beralih menggarap celah di transaksi online alias internet banking. "Kami coba antisipasi fraud (mungkin) beralih ke online transaction. BI belum ada datanya, tapi bisa saja beralih kesana," kata Aribowo.

BI layak kuatir, pasalnya sejauh ini otoritas perbankan tersebut tidak pernah secara detail mengatur dan mengawasi transaksi masyarakat di internet banking. Pengaturan dan pengawasan internet banking sejauh ini diserahkan ke masing-masing bank. "Kami sedang kaji untuk pengaturan yang lebih detail, dengan mengkaji terlebih dulu potensi fraud yang terjadi di internet banking," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×