kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kejar bunga murah, kredit wirausaha BNI melesat


Rabu, 24 Juli 2013 / 16:05 WIB
Kejar bunga murah, kredit wirausaha BNI melesat
ILUSTRASI. Drama Korea D.P. yang dibintangi Koo Gyo Hwan dan Jung Hae In menceritakan tentang beratnya kehidupan yang harus dijalani para pria saat wajib militer atau wamil di Korea.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menaikkan suku bunga kreditnya sebesar 50 basis poin per Juli ini. Ternyata sebelum bunga tersebut naik, kredit wirausahanya meningkat 66,6% dibanding biasanya.

Umumnya, penyaluran kredit wirausaha BNI sejumlah Rp 150 miliar. Namun sebelum kenaikan suku bunga Juni kemarin, penyalurannya melonjak jadi Rp 250 miliar.

"Orang kejar bunga. Karena kami masih pakai bunga lama," ucap Direktur Konsumer dan Retail BNI, Darmadi Sutanto.

Pada posisi akhir tahun lalu, kredit wirausaha BNI yakni Rp 3 triliun. Darmadi berharap, hingga akhir tahun ini bisa menyalurkan kredit ke segmen yang sama sebesar Rp 3,7 triliun. Meski begitu, porsinya terhadap total kredit BNI masih kecil, cuma sekitar 1,3%. Saat ini, total kredit BNI yaitu Rp 230 triliun.

Darmadi menyadari bahwa menaikkan porsi kredit wirausaha terhadap total kredit tersebut terbilang sulit. Pihaknya pun hanya berusaha menargetkan pertumbuhan kredit wirausaha sekitar 25% setiap tahunnya.

Ia bilang, BNI memiliki beberapa strategi untuk menggenjot kredit wirausahanya. Salah satu cara adalah menambah jumlah tenaga penjual. Kemudian, BNI juga masuk ke wilayah-wilayah di luar kota besar. Selama ini, penyaluran kredit tersebut cenderung masih di kota-kota besar.

Selain itu, bank yang telah beroperasi sejak 1946 ini akan memperlebar dan memperbanyak akuisisi channel. Ini dilakukan melalui jalinan kerja sama dengan Badan Perkreditan Rakyat (BPR) dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×