kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.753   42,00   0,27%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Kejar komisi, bank getol rilis produk bancassurance


Senin, 28 Januari 2019 / 18:34 WIB
Kejar komisi, bank getol rilis produk bancassurance


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tahun 2019 ini, perbankan masih akan getol merilis produk bancassurance guna menggenjot pendapatan non bunga. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) misalnya menargetkan untuk merilis 13 produk bancassurance anyar.

"BTN berencana untuk menambah 13 produk baru serta satu kerjasama baru dengan salah satu mitra asuransi untuk produk asuransi jiwa," kata Direktur Konsumer BTN Budi Staria kepada Kontan.co.id, Senin (28/1).

Selain menggenjot pendapatan fee based income, Budi bilang hal ini dilakukan agar nasabah BTN memiliki opsi yang pebih variatif untuk memenuhi kebutuhan asuransi. "Target kita untuk 2019, pertumbuhan penjualan bancassurance bisa mencapai Rp 100 miliar. Kalau sepanjang 2018 kemarin fee based income yang kita dapat dari bancassurance masih kurang dari Rp 100 miliar," lanjut dia.

Selain BTN, adapula PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) yang baru merilis dua produk bancassurance anyar dengan menggandeng PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG. "Harapan kami kehadiran kedua produk dipercaya akan memberi andil positif atas peningkatan perolehan fee based income Bank Bukopin untuk kerjasama ini yang ditargetkan sebesar Rp 10 miliar,” kata Direktur Konsumer Bukopin Rivan Purwantono.

Ia menambahkan, sumbangsih produk bancassurance terhadap fee based income perseroan saat ini sejatinya masih kecil yakni hanya sekitar 8%.

Namun dengan dirilisnya dua produk baru ini, perseroan menargetkan bisa meraih pertumbuhan hingga 12,5% pada tahun ini. Sementara secara umum, fee based income Bukopin pada 2019 ditargetkan bisa tumbuh hingga 15%.

"Ini estimasi ya, sekarang anggap kontribusi bancassurance ke fee based income sekitar Rp 1,1 miliar, kalau tumbuh 12,5% sekiranya akan bertambah Rp 120 juta sampai Rp 125 juta," sambung Rivan.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga tak mau ketinggalan memasang target pertumbuhan produk bancassurance yang cukup tinggi pada 2019.
Beberapa produk bancassurance baru pun dikatakan Direktur BCA Santoso Liem akan diterbitkan pada tahun ini.

Sayang ia tak merinci jumlah dan targetnya. "Kami akan menambah beberapa produk bancasurance tradisional, memberikan perlindungan asuransi, dan menabung seperti asuransi pendidikan, serta retirement serta berbagai produk asuransi sesuai dengan kebutuhan nasabah," ungkapnya.

Sementara sepanjang 2018, pertumbuhan komisi yang diraih BCA dari bancassurance tumbuh sebesar 20%.. Sedangkan untuk 2019, Santoso bilang pertumbuhannya ditargetkan bisa mencapai 30%.

Di lain pihak, PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) mengaku tak akan terlalu agresif menggeber pendapatan komisi dari bancassurance. Tahun ini, Direktur Utama Mayapada Hariyono Tjahrijadi bilang, pihaknya belum berencana menambah produk maupun melakukan kerjasama baru.

Saat ini, Mayapada sendiri telah bekerjasama dengan tiga asuransi yaitu Zurich Life, Sequis Life, dan Sompo Insurance. "Tahun 2018, belum terlalu besar meski sudah sesuai target, dan untuk 2019 kami targetkan pertumbuhannya kurang lebih 20% dengan mengintensifkan penjulan produk yang sudah ada," kata Hariyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×