Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unit Usaha Syariah CIMB Niaga terus berupaya memperbesar penyaluran pembiayaan pemilikan rumah alias KPR.
Diah Rahma Paramaiswari, Head of Consumer Business Management UUS CIMB Niaga mengatakan hingga akhir tahun, UUS CIMB Niaga memproyeksi outstanding pembiayaan KPR mencapai Rp 8 triliun. Angka ini lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh manajemen sepanjang tahun ini sebesar Rp 7,5 triliun.
Guna mencapai target tersebut, UUS CIMB Niaga melakukan pendekatan Dual Banking Leverage Program (DBLM). Strategi ini menggunakan jaringan cabang-cabang di bank konvensional dan membuat berbagai macam program seperti program hijrah dari konvensional ke syariah.
Menurut Diah, outstanding pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) UUS CIMB Niaga terus meningkat. Pada tahun 2016 sebesar Rp 2,67 triliun dengan NPF di posisi 1,51%. Pada 2017 outstanding pembiayaan KPR ini naik menjadi Rp 5,42 triliun dengan NPF di posisi 1,52%.
Sedangkan pada Agustus 2018, outstanding pembiayaan KPR UUS CIMB Niaga Rp 7,45 triliun dengan NPF di posisi 1,55%.
Menurut Diah, relaksasi aturan loan to value (LTV) pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang resmi berlaku pada 1 Agustus 2018 belum terasa dampaknya bagi UUS CIMB Niaga.
"Yang jelas perubahan LTV belum terlalu berdampak," ujar Diah beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News