Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Alhamdulilah, dana kelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Muamalat tembus Rp 752,39 miliar hingga kuartal pertama tahun ini atau naik 3,9% ketimbang akhir tahun lalu. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pertumbuhannya bahkan mencapai 27,9%.
SS Setiawan, Pelaksana Tugas Pengurus DPLK Muamalat mengungkapkan, banyak faktor yang menopang pertumbuhan dana kelolaannya. Pertama, semakin intensifnya pemasaran produk Program Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon alias PPUKP dan Pensiun Terproteksi Muamalat untuk segmen korporasi.
Kedua, jumlah korporasi yang mengikutsertakan karyawannya dalam program pensiun semakin bejibun, sebagai syarat dari bowheer atau pemberi proyek dan audit pencadangan pesangon. Ditambah situasi perekonomian Indonesia yang membaik membuat minat investor untuk terus berinvestasi.
DPLK Muamalat juga terus meningkatkan kerja sama pemasaran dengan jaringan kantor induknya dan optimalisasi layanan pendukung, seperti SMS broadcast dan situs resmi. "Pemantapan sinergi bisnis dan peningkatan layanan operasional menjadi rencana dan strategi dalam pengembangan bisnis DPLK Muamalat," ujarnya kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Adapun, sampai 31 Maret 2015, total peserta yang dirangkul DPLK Muamalat sebanyak 132.858 orang, baik peserta Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) maupun PPUKP. Di antaranya 96.428 orang merupakan peserta ritel atau individu, serta 36.430 orang lainnya merupakan peserta korporasi.
DPLK Muamalat membidik 20.000 peserta baru di sepanjang tahun ini atau berarti pertumbuhan 15% ketimbang peserta pada akhir tahun lalu, yaitu 130.878 orang. "Kami akan meningkatkan peserta baru program PPIP dan PPUKP, ritel maupun korporasi dan mempertahankan peserta lama dengan meningkatkan hasil pengembangan dana yang kompetitif serta kualitas layanan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News