kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kemenkop apresiasi koperasi beli gabah dari petani


Senin, 16 Oktober 2017 / 13:22 WIB
Kemenkop apresiasi koperasi beli gabah dari petani


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - BALI. Kementerian Koperasi dan UKM Puspayoga mengapresiasi koperasi unit desa (KUD) di Klungkung yang menyerap gabah petani di atas harga HPP Bulog. Ini adalah upaya memotong mata rantai tengkulak sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Hal itu disampaikan kepada Menteri Puspayoga dalam keterangan tertulis pada Senin (16/10) terkait kunjungan ke penggilingan padi KUD Jaya Werdi, Desa Takmung, Kabupaten Klungkung, Bali, Sabtu (14/10).

Puspayoga berdialog dengan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, dan pengurus tiga KUD sekaligus, yaitu KUD Artha Wiguna, KUD Panca Satya dan KUD Jaya Werdi, Sabtu (15/10). Pengurus KUD menyampaikan mereka membeli langsung gabah dari petani seharga Rp 4.000/kg lebih tinggi dari HPP Bulog sebesar Rp 3.700/kg.

Nyoman Wenten, pengurus KUD Jaya Werdi mengatakan mereka langsung membeli gabah kering panen ke petani mahal meski biaya transportasi tetap ditanggung oleh koperasi. Setelah KUD mengolah menjadi beras kemudian dijual dengan harga murah, di bawah harga pasar Rp 9.700/kg.

Wenten mengatakan KUD Jaya Werdi tahun 2015 pernah mendapatkan bantuan dari Kemenkop dan UKM Rice Milling Unit (RMU) berupa mesin penyosoh gabah untuk meningkatkan kualitas produksi beras.

I Gede Surya Atmaja, pengurus koperasi KUD Artha Wiguna kepada Menteri Koperasi dan UKM juga menyampaikan koperasi mampu memasok beras rata-rata 30 ton per bulan ke pasaran.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan program pengadaan gabah dengan konsep beli mahal jual murah digulirkan oleh Pemda Klungkung. Pemda mewajibkan pengadaan beras PNS di Klungkung dengan beras lokal, dan ritel modern, koperasi dan Bumdes menjual beras lokal.

Suwirta menyebutkan penyerapan gabah di atas HPP bahkan membuat petani berlomba-lomba menjual gabahnya ke koperasi. Satu KUD saja, dikatakan, mampu membeli 250 ton-300 ton gabah petani sementara pendapatan petani naik Rp 2 juta – 3 juta/ha.

Selain mengunjungi KUD Jaya Werdi, Menteri Puspayoga juga berkunjung ke unit-unit usaha Koperasi Pasar Srinadi, di Klungkung, yakni Supermarket Inti, toko bahan bangunan dan wisata tirta Srinadi.

Menteri Koperasi dan UKM mengagumi perkembangan Koppas Srinadi yang telah berusia 32 tahun tersebut. Koperasi Srinadi tercatat memiliki anggota lebih dari 12.000 orang serta berbagai unit usaha. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×