Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah akan terus memperkuat kelembagaan petani yang tergabung dalam koperasi.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengungkapkan kondisi Koperasi Unit Desa (KUD) saat ini sudah berbeda jauh dengan masa lalu sejak bergulirnya program revitalisasi KUD.
Saat ini, banyak KUD sudah memiliki pengurus yang profesional dan berdedikasi tinggi yang berujung pada peningkatan kinerja KUD secara menyeluruh.
"Saat ini, ada sekitar 72 KUD di Riau dan Jambi beranggotakan 30.000 petani yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit yang melakukan kerjasama inti plasma dengan perusahaan besar Asian Agri. Usaha besar mau kerjasama dengan koperasi karena koperasinya baik dan bagus", kata Agus dalam siaran pers, Selasa (10/4).
Bahkan, Agus menekankan bahwa pemerintah amat terbantu dengan adanya kerjasama antara inti dengan plasma binaannya, seperti yang dilakukan Asian Agri.
Agus juga berharap KUD-KUD kelapa sawit yang ada di Riau dan Jambi untuk segera memperkuat sektor usahanya melalui kemajuan teknologi atau IT. "Dengan IT, para petani bisa memonitoring pergerakan harga sawit dunia, kualitas produk, hingga memonitor persaingan di pasar", tandas Agus.
Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang mengatakan, pola inti plasma dari Asian Agri ini bisa dijadikan contoh baik bagi pengelolaan sawit berkelanjutan. Hal itu berdampak positif bagi perkuatan kelembagaan petani dan koperasi yang menaunginya.
"Hasilnya, ekspor minyak sawit Indonesia pada 2017 menempati peringkat pertama menyumbang devisa pada negara sebesar US$ 33 miliar. Artinya, juga besar pada kontribusi terhadap PDB nasional", jelas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News