kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ketidakefisienan perbankan bukan satu-satunya penyebab suku bunga tinggi


Jumat, 18 November 2011 / 19:17 WIB
ILUSTRASI. Super Gonnorhoea adalah salah satu dampak infeksi Virus Corona. REUTERS/Heo Ran


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Persoalan ketidakefisienan perbankan dalam negeri yang berimbas pada tingginya tingkat suku bunga bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab industri perbankan.

"Struktur ekonomi kita terlalu bertumpu pada bank. Sektor riil belum bergerak dengan baik. Untuk mengubah itu, pemerintah harus bisa memberikan struktur ekonomi yang lebih kondusif, " ungkap Pengamat Ekonomi Agustinus Prasetyantoko yang ditemui di Kantor KPPU, Jumat (18/11).

Sektor riil juga harus ditingkatkan efisiensinya agar laju inflasi semakin lambat dan rendah. Dengan begitu, suku bunga bisa terdorong turun.

Sebelumnya, pengamat ekonomi Mirza Adityaswara mengatakan kunci penurunan suku bunga adalah penurunan kredit bermasalah (NPL) dan inflasi.

"Inflasi kalau bisa diturunkan sampai 2% supaya BI rate turun. Ini tugasnya sektor riil dan pemerintah," kata Mirza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×