Reporter: Andri Indradie | Editor: Harris Hadinata
JAKARTA.Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) alias Bank Pembangunan Jerman bakal segera merampungkan proses akuisisi terhadap PT Bank Andara. Pihak KfW menegaskan akuisisi bakal rampung dalam waktu beberapa minggu.
Dirk Steinwand, Senior Project Manager KfW Bankengruppe alias grup Bank KfW,menegaskan KfW sudah menyiapkan dana sebesar € 3 juta, atau sekitar Rp 36,3 miliar, untuk menyukseskan proses akuisisi ini. Dana tersebut untuk membeli 15% saham Bank Andara.
Steinwand menerangkan, KfW tertarik membeli Bank Andara lantaran visi misi dan fokus bisnis KfW dan Bank Andara sudah sejalan. Alih-alih berbisnis menyalurkan kredit, baik KfW maupun Bank Andara lebih membawa misi sosial, misalnya pengembangan usaha para petani, usaha kecil, pemberdayaan wanita dan pengentasan kemiskinan. "Bank Andara satu-satunya Bank-Apex untuk MFI (microfinance institution) di Indonesia," kata Steinward kepada KONTAN melalui surat elektronik, Rabu (21/4).
KfW juga tertarik mengakuisisi Bank Andara karena Bank tersebut tak hanya menyediakan jasa keuangan, tapi juga jasa teknologi informasi (TI) bagi para nasabahnya, yaitu Badan Perkreditan Rakyat (BPR). Untuk investasi TI saja, Bank Andara telah menyiapkan dana antara US$ 2 juta hingga US$ 3 juta.
Direktur Operasional dan Teknologi Bank Andara Irianto Kusumadjaja bilang, untuk tahap awal, perseroan akan menyalurkan US$ 500 ribu. "Harapannya, bulan Juni nanti sistem ini sudah beroperasi," ujar Irianto.
Sayang, Steinwand tak menjelaskan detil mengenai rencana ke depan setelah menggenggam saham Bank Andara. Yang jelas, sebagai langkah awal, KfW hanya akan menjadi pemegang saham Bank Andara. "KfW merencanakan akan mendukung Bank Andara dalam memperkuat sektor keuangan mikro di Indonesia," kata Steinwand singkat.
Direktur Utama Bank Andara Paulus Wiranata menjelaskan, saat ini pemegang saham Bank Andara terdiri dari Mercy Corps (40,16%), IFC alias International Finance Corporation (19,90%), Stichting Hivos-Triodos Fund atau HTF (17,45%), I Wayan Gatha (11,89%), dan Catholic Organization for Relief and Development Aid alias Cordaid (10,60%). Ke depan, dengan masuknya KfW, porsi kepemilikan saham mereka akan terdilusi. Sayang, Paulus belum bisa menerangkan berapa besar porsi saham yang akan terdilusi. Yang jelas, dari sekian pemegang saham, hanya IFC yang berkeberatan jika sahamnya terdilusi. "IFC akan menambah kepemilikan sahamnya agar jumlahnya tetap 19,90%. IFC telah menyiapkan dana sekitar Rp 10 miliar," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News