kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja bank-bank kecil kian tertekan pandemi Covid-19


Senin, 03 Agustus 2020 / 22:04 WIB
Kinerja bank-bank kecil kian tertekan pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Suasana transaksi nasabah di Bank Woori Saudara (BWS) Jakarta, Rabu (29/4). Pencapaian laba Bersih Bank Woori Saudara (BWS) pada 2019 sebesar Rp 499,79 miliar lebih rendah jika dibandingkan pencapaian tahun 2018 Rp 537,97 miliar./pho KONTAN/Carolus Agus W


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak cuma kesulitan menghadapi persaingan dengan bank besar, kini bank kecil di kelas bank umum kegiatan usaha (BUKU) 1, dan BUKU 2 juga mesti menghadapi tantangan pandemi yang bikin kinerjanya makin melorot.

Merujuk catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Mei 2020, pertumbuhan laba dua kelas bank ini tercatat negatif, BUKU 1 melorot 39,0% (yoy), sedangkan BUKU 2 labanya menurun 10,9% (yoy).

Di kelas BUKU 2 ada PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk (SDRA) yang labanya menurun hingga 16,3% (yoy) pada semester I-2020 menjadi Rp 250,2 miliar. Tahun lalu pada periode serupa perseroan berhasil mencatat laba Rp 299,9 miliar.

Baca Juga: Permodalan Nasional Madani (PNM) salurkan Rp 7,69 triliun di semester I 2020

Direktur Business Support Bank Woori Sadhana Priatmadja bilang pandemi memang turut mengganggu rasio rentabilitas perseroan. Ini terlihat rasio NIM yang turun menjadi 3,28%, RoA menjadi 1,79%, dan RoE menjadi 10,63%.

“Sejak Maret hingga April terjadi perlambatan kredit, sementara baru kembali meningkat pada Mei sehingga belum terlalu berefek terhadap rugi/laba kami,” katanya kepada KONTAN, Senin (3/8).

Meski demikian, fungsi intermediasi perseroan justru tercatat mumpuni, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 9,6% (yoy) menjadi Rp 27,73 triliun per akhir Juni lalu.

Pertumbuhan kredit ini juga diiringi kualitas yang makin membaik. NPL nett perseroan mengecil menjadi 0,8%, sementara NPL gross juga menyusut menjadi 1,42%.

Baca Juga: Bank Harda (BBHI) bantah pasarkan produk FTC

“Perbaikan kualitas kredit terjadi akibat mash bertumbuhnya penyaluran kredit kami, kemudian adanya penyelesaian kredit periode sebelumnya yang bermasalah dan adanya kebijakan terkait restruktukturisasi kredit dari OJK,” sambung Sadhana.




TERBARU

[X]
×