kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Kinerja Bank Digital Terdorong Ekosistem Grup


Jumat, 15 Desember 2023 / 20:24 WIB
Kinerja Bank Digital Terdorong Ekosistem Grup
ILUSTRASI. Aplikasi perbankan digital Allo Bank Indonesia.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi

"Ke depan kami akan terus memperdalam kolaborasi dengan ekosistem digital yang sudah ada, seperti ekosistem GoTo, Bibit dan Stockbit, dan BFI Finance, serta tidak menutup diri untuk berkolaborasi dengan ekosistem yang baru untuk terus memberikan produk dan layanan keuangan kepada nasabah," kata dia kepada Kontan, Jumat (15/12).

Adapun dari ekosistem GoT0, porsi nasabah funding pengguna Aplikasi Jago sudah mencapai lebih dari 30% saat ini. Sementara untuk kredit dari ekosistem ini, Bank Jago masih merencanakan terkait produk kredit yang akan kembangkan.

Sejak awal ekosistem GoTo merupakan mitra strategis Bank Jago, terlebih dengan integrasi Aplikasi Jago dengan Aplikasi Gojek, GoPay, dan GoBiz. Tjit Siat mengatakan kolaborasi ini menjadi pintu masuk masyarakat untuk mengakses produk dan layanan perbankan.

Sebagai bank berbasis teknologi (tech-based bank), Bank Jago optimistis pertumbuhan bisnisnya masih akan positif sejalan dengan potensi perekonomian digital yang semakin berkembang. 

"Selain itu segmen nasabah yang belum terlayani secara digital juga besar sehingga peluang untuk melayani segmen nasabah tersebut masih terbuka lebar,"  kata Tjit Siat.

Bank Jago mencatatkan kinerja positif di sembilan bulan pertama 2023 dengan meraup laba bersih naik 24% YoY menjadi Rp 50 miliar. Penyaluran kredit bank jago telah mencapai Rp 10,9 triliun, naik 33% YoY, dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 10,3 triliun. Komposisi dana murah (CASA) pun juga masih mendominasi mencapai 73%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×