kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.670   57,00   0,34%
  • IDX 8.082   41,50   0,52%
  • KOMPAS100 1.122   4,80   0,43%
  • LQ45 806   2,01   0,25%
  • ISSI 280   1,12   0,40%
  • IDX30 422   0,19   0,04%
  • IDXHIDIV20 486   2,72   0,56%
  • IDX80 123   0,43   0,35%
  • IDXV30 132   0,48   0,36%
  • IDXQ30 135   0,48   0,36%

Kinerja Industri Asuransi Jiwa Masih Tertekan, Pemain Tunjukkan Hasil Beragam


Rabu, 06 Agustus 2025 / 17:18 WIB
Diperbarui Rabu, 06 Agustus 2025 / 17:18 WIB
Kinerja Industri Asuransi Jiwa Masih Tertekan, Pemain Tunjukkan Hasil Beragam
ILUSTRASI. Petugas keamanan merapikan berbagai logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Senin (2/12/2024). AAJI catat capaian masing-masing pelaku industri bervariasi, dengan sebagian perusahaan asuransi jiwa membukukan pertumbuhan positif.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli

Direktur Utama Ciputra Life Hengky Djojosantoso menyampaikan bahwa angka tersebut mengalami penurunan tipis dibandingkan tahun sebelumnya, meski tidak merinci besarannya.

“Penurunan ini dikarenakan penurunan premi asuransi jiwa kredit yang dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global dan domestik serta melemahnya daya beli masyarakat,” kata Hengky kepada Kontan, Rabu (5/8/2025).

Meski begitu, Ciputra Life telah membayarkan klaim sebesar Rp 71 miliar pada semester I-2025. Produk asuransi jiwa kredit tetap menjadi kontributor utama pendapatan, meski masyarakat kini lebih berhati-hati dalam mengambil pinjaman.

Baca Juga: Industri Asuransi Jiwa Masih Tertekan, Premi Turun Tipis pada Semester I-2025

Untuk menjaga kinerja premi, perusahaan memfokuskan strategi pada inovasi produk serta penguatan layanan berbasis digital.

“Kami akan terus menghadirkan produk yang sesuai kebutuhan calon nasabah dan memperkuat layanan digital seperti mobile apps, e-card, dan e-claim,” jelas Hengky.

Selaras dengan hal ini, pengamat asuransi Irvan Rahardjo menilai bahwa penurunan kinerja premi disebabkan oleh daya beli masyarakat yang semakin melemah.

“Ini dipicu oleh penurunan daya beli masyarakat, yang ditandai oleh gelombang PHK dan sulitnya lapangan kerja,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (5/8).

Ia juga menyoroti kondisi pasar keuangan yang belum mendukung peningkatan minat terhadap produk asuransi jiwa, terutama yang berbasis investasi.

Baca Juga: Suku Bunga BI Turun, Investasi Asuransi Jiwa di SRBI Menyusut

“Merosotnya jumlah kelas menengah dan tidak adanya sentimen positif investasi di pasar modal, akibat ketidakpastian global buntut tarif Trump dan perang dagang serta perang Rusia-Ukraina,” tuturnya.

Untuk menjaga keberlanjutan kinerja premi, Irvan menyarankan perusahaan asuransi agar terus berinovasi dan menyasar segmen yang lebih muda.

“Perusahaan harus mulai menyasar Gen Z, memperkuat digitalisasi, serta memperluas kanal distribusi seperti broker dan agen,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×