kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Kinerja Industri Urun Dana Melesat di 2023, Begini Targetnya pada 2024


Senin, 05 Februari 2024 / 15:36 WIB
Kinerja Industri Urun Dana Melesat di 2023, Begini Targetnya pada 2024
ILUSTRASI. Founder & CEO Danamart Patrick Gunadi (kiri) bersama Chief Marketing Officer Danamart Roberto Sumabrata di sela diskusi bersama media di Jakarta, Kamis (27/7/2023). Aludi Catat Kinerja Industri Urun Dana Melesat di 2023, Begini Target dan Strateginya di 2024


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (Aludi) mencatat tren kinerja positif industri layanan urun dana (LUD) atau dikenal Securities Crowdfunding (SCF) sepanjang tahun 2023.

Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah penerbit, total dana yang dihimpun, dan jumlah pemodal.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Aludi, Patrick Gunadi menyebutkan jumlah penerbit mengalami peningkatan 10 kali lipat dari periode 2019 hingga Desember 2023 menjadi 550 penerbit.

Baca Juga: ALUDI Sebut Diversifikasi Investasi yang Beragam Minimalisir Risiko

“Total dana yang dihimpun SCF meningkat lebih dari 18 kali Lipat dari tahun 2019 menjadi lebih dari  Rp 1,1 triliun pada bulan Desember tahun 2023. Jumlah pemodal yang terlibat SCF juga meningkat pesat dari 2019 hingga tahun 2023 dengan total 168.149 pemodal,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (5/2).

Patrick menyatakan, petumbuhan SCF didorong oleh peningkatan literasi keuangan masyarakat yang gencar dilakukan oleh industri LUD, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

“Hal ini juga merambah pada transaksi Efek bersifat sukuk (syariah) dan berbagai jenis industri baru,” terangnya.

Patrick menuturkan, berdasarkan jumlah penerbit SCF rerata pertumbuhannya atau Compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 50%. Menurutnya, CAGR ini bakal berlanjut di 2024 namun perlu menyesuaikan kondisi ekonomi dan regulasi.

Baca Juga: Terus Tumbuh, Bizhare Raih Peningkatan Performa Signifikan di Tahun 2023

“Jumlah penerbit SCF di Indonesia ditargetkan mencapai 825 penerbit, dengan total dana terhimpun mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun,” tuturnya.

Dia bilang, di tahun 2024 pihaknya menargetkan untuk membantu menjaga kestabilan industri agar menjaga kepercayaan dari masyarakat baik dari sisi pemodal dan penerbit serta stakeholder terkait.

“Kami juga terus memperbesar market dari industri Securities Crowdfunding sendiri, salah satunya adalah dengan membantu anggota asosiasi mendapatkan status Berizin dari OJK dan mendorong pertumbuhan jumlah Pemodal agar aktif dalam melakukan transaksi,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×