kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja pembiayaan multifinance hanya tumbuh 4,29% hingga pertengahan tahun ini


Minggu, 04 Agustus 2019 / 17:43 WIB
Kinerja pembiayaan multifinance hanya tumbuh 4,29% hingga pertengahan tahun ini


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pembiayaan perusahaan multifinance masih belum sesuai ekspektasi pada paruh pertama 2019. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan hingga Juni 2019 pembiayaan multifinance mencapai Rp 445,64 triliun.

Nilai ini tumbuh 4,29% secara tahunan atau year on year dari posisi Juni 2018 senilai Rp 427,32 triliun.

Baca Juga: Pembiayaan syariah multifinance semakin merosot, ini kata APPI

Pertumbuhan ini masih di bawah ekspektasi target akhir tahun yang telah ditetapkan oleh industri. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menargetkan sepanjang 2019 ini, pembiayaan industri multfinance dapat tumbuh 7% hingga 10% yoy dari pencapaian 2018 lalu.

Kepala Eksekutif Industri Keuangan Non-Bank OJK Risiwinandi mengaku pada awal tahun pembiayaan diperkirakan bisa tumbuh 7% hingga 8%.

“Seiring berjalannya waktu ada beberapa koreksi yang perlu dilakukan sehingga pertumbuhannya itu menjadi 4,29%. Beberapa hal yang menyebabkan ini adalah ada beberapa konsolidasi sejumlah multifinance,” ujar Riswinandi beberapa waktu lalu.

Lanjut Ia, selain itu, regulator juga tengah meninjau kemampuan bisnis yang tengah dijalani oleh beberapa perusahaan multifinance. Bahkan beberapa perusahaan multifinance yang biasanya mencatatkan pembiayaan, ada juga yang sudah tidak beroperasi lagi.

Baca Juga: Waspada! Jasa penutupan kredit via blast SMS makin marak

Riswinandi juga menilai kondisi loyonya pasar kendaraan bermotor turut berdampak bagi kinerja pembiayaan perusahaan multifinance. Lantaran pembiayaan bermotor memiliki kontribusi terbesar terhadap kinerja pembiayaan.

Meski masih belum sesuai ekspektasi, OJK masih optimis kinerja pembiayaan dapat membaik pada paruh pertama 2019 ini. Riswinandi menilai hal ini tidak terlepas dari gearing ratio yang masih rendah.

Begitupun dengan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing finance (NPF) pun tetap terjaga.

OJK mencatatkan hingga Juni 2019 NPF di level 2,82%. Nilai ini jauh membaik dari posisi paruh pertama 2018 di posisi 3,15%. Sedangkan gearing ratio pada semester I 2019 di level 2,83%, pada paruh pertama 2018 di posisi 3,14%.

Baca Juga: Listrik di Jabodetabek padam, layanan ATM BCA hingga BNI ikut terganggu

Salah satu perusahaan multifinance yang mencatatkan pertumbuhan pembiayaan adalah PT Mandiri Tunas Finance (MTF). Direktur Mandiri Tunas Finance Harjanto Tjitohardjojo mengatakan, MTF sudah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 13,5 triliun di semester I 2019.

Nilai ini naik tipis 0,75% secara tahunan atau year on year (yoy) dari pencapaian Juni 2018 sebesar Rp 13,4 triliun.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×