Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) menegaskan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan fokus pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Seiring dengan itu kinerja profitabilitas bank digital ini menunjukkan pertumbuhan signifikan.
Dalam laporan FAC Sekuritas Indonesia, Amar Bank terus memperkuat kepercayaan pasar dengan kinerja keuangan yang solid pada Kuartal II-2024.
FAC Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi beku dengan target harga 12 bulan di level Rp 294. Target harga tersebut mencerminkan potensi kenaikan sebesar 31% dibandingkan harga saham AMAR pada penutupan pasar tanggal 30 Agustus 2024, yang sebesar Rp224.
Dari sisi kinerja, Amar Bank telah menyalurkan kredit bank mencapai Rp 2,8 triliun per Juni 2024. Sebagian besar pertumbuhan ini didorong oleh pembiayaan ke sektor UMKM, yang secara langsung mendukung tujuan pemerintah Indonesia untuk memperluas akses kredit bagi sektor penting ini.
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah telah berulang kali menekankan pentingnya UMKM dalam mendorong ketahanan ekonomi jangka panjang dan penciptaan lapangan kerja, dan Amar Bank berada di garis depan agenda ini.
Baca Juga: Budijanto Jahja Mundur dari Posisi Direktur Kepatuhan Bank Amar (AMAR)
Pendapatan bunga Amar Bank tumbuh sebesar 30,8% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 573,07 miliar di Kuartal II-2024, dibandingkan dengan Rp 438,18 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Secara bersamaan, laba bersih Bank Amar tumbuh sebesar 15,3% yoy menjadi Rp 97,78 miliar pada Kuartal II-2024. Adapun segmen online, melonjak 32,7% yoy menjadi Rp 450 miliar, kini menyumbang 71,1% dari total pendapatan, menunjukkan ketangkasan bank dalam perbankan digital, sebuah area yang menjadi fokus penting dalam pertumbuhan ekonomi digital nasional.
Sejalan dengan komitmennya pada sektor UMKM, Amar Bank juga fokus mengembangkan solusi keuangan inovatif yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan bisnis ini. Salah satu inisiatif utamanya adalah pengembangan layanan Embedded Banking.
SVP Finance Amar Bank, David Wirawan menjelaskan, Solusi Embedded Banking dirancang untuk menyediakan alat dan layanan keuangan yang terintegrasi langsung ke dalam platform mitra, memungkinkan UMKM untuk mengelola kebutuhan perbankan mereka dengan lebih efisien dan aman.
“Dengan menyederhanakan transaksi, memberikan akses kredit yang lebih mudah, serta mengintegrasikan layanan perbankan ke dalam operasional bisnis sehari-hari, Amar Bank membantu UMKM mengatasi hambatan keuangan dan mempercepat pertumbuhan mereka,” ungkapnya dalam siaran pers, Rabu (11/9).
Meskipun dana pihak ketiga (DPK) mengalami penurunan sebesar 6,77% akibat penurunan saldo deposito berjangka, fokus strategis Amar Bank dalam meningkatkan rasio CASA (current account saving account) melalui saluran perbankan digital menegaskan dedikasinya dalam memodernisasi layanan keuangan bagi bisnis dan individu.