Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
"Untuk asuransi kebakaran dan properti, TUGU naik signifikan yang menunjukkan peningkatan pangsa pasar dan juga mencerminkan bahwa TUGU mampu mengambil peran yang strategis,” tambah Yazid.
Selain dari sisi pertumbuhan premi, Yazid juga melihat bahwa faktor yang mendongkrak profitabilitas TUGU adalah kemampuannya mengelola risiko. Dari sisi risiko, TUGU mampu menurunkan rasio klaim menjadi 56% per September 2024 dari periode yang sama tahun sebelumnya di angka 62%.
Sementara itu, harga saham TUGU sepanjang pekan lalu mengalami koreksi 0,4%. Namun pelemahan ini masih lebih baik dibandingkan dengan sektor keuangan yang melemah hampir 2% dan IHSG yang anjlok sampai 2,5%.
Adapun hingga pekan ke-45 tahun 2024, saham TUGU masih dibeli bersih oleh asing dengan total net buy senilai Rp 62 miliar.
Yazid menambahkan secara valuasi saham TUGU undervalue karena diperdagangkan di angka P/B rasio 0,40% dan P/E rasio 5Xan sehingga sahamnya masih layak dikoleksi.
Selanjutnya: BNI Terus Bernovasi dalam Melayani Diaspora di Hong Kong
Menarik Dibaca: Bagaimana Cara Dapat Black Card? Ketahui Dulu Sejarah dan Syaratnya di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News