Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memproyeksi kinerja unitlink akan tumbuh positif pada tahun depan. Beberapa faktor turut mendukung pertumbuhan asuransi berbasis investasi ini.
Pertama, akses masyarakat menjadi lebih luas karena adanya relaksasi dalam pemasaran dan penjualan produk asuransi terkait investasi (Paydi). Alhasil, tenaga pemasar tetap dapat memasarkan produk asuransi melalui tatap muka virtual dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Dengan demikian, industri asuransi jiwa tetap dapat memberi perlindungan kepada masyarakat dan membantu pengelolaan keuangan melalui fitur investasi yang ada pada produk proteksi kami," kata Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu, Selasa (8/12).
Baca Juga: Ini strategi BRI Life tingkatkan premi unitlink di tahun depan
Kedua, situasi pasar modal yang membaik akan menopang investasi industri. Apalagi,sejak Oktober 2020 lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada level 5,000-an dan secara konsisten meningkat.
Ketiga, adanya program pemulihan ekonomi nasional yang memberi dampak positif pada perekonomian semakin kondusif dan tingkat konsumsi ikut membaik. Keempat, industri asuransi jiwa senantiasa berinovasi dan lebih berorientasi kepada masyarakat dengan menghadirkan produk dan layanan yang mengoptimalkan teknologi digital.
"Kelima, komitmen pemerintah untuk pemberian vaksin Covid-19 juga memberi sinyal positif," ungkap Togar.
Meski demikian, pertumbuhan premi sangat bergantung kepada faktor eksternal seperti ekonomi makro, situasi pasar modal dan adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan peran asuransi jiwa sebagai bagian dari pengaturan keuangan.
Guna mengantisipasi dampak eksternal, industri asuransi jiwa telah menyiapkan langkah -langkah untuk mendorong pertumbuhan unitlink. Diantaranya, mengharapkan relaksasi pemasaran Paydi secara digital bisa permanen agar industri bisa memberikan akses luas kepada masyarakat.
Baca Juga: Kode etik, Agen Asuransi dilarang terikat lebih dari 1 perusahaan
Hal ini dibarengi pemanfaatan platform digital untuk mengoptimalkan layanan kepada nasabah dan akses kepada masyarakat. Kemudian mendorong inklusi dan literasi keuangan dengan melaksanakan edukasi melalui berbagai media, termasuk pemanfaatan media digital.
"Salah satu contoh kegiatan edukasi yang dilakukan oleh AAJI dengan memaksimalkan media digital yaitu melalui serangkaian kegiatan edukasi keuangan yang diadakan dalam rangka merayakan Hari Asuransi dan Bulan Inklusi Keuangan pada Oktober lalu," pungkasnya.
Selanjutnya: Tolak skema restrukturisasi polis, nasabah Jiwasraya layangkan gugatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News