kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Konversi BPD ke syariah bisa genjot pangsa pasar


Rabu, 18 Januari 2017 / 12:53 WIB
Konversi BPD ke syariah bisa genjot pangsa pasar


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Perbankan syariah perlu menjaga momentum pertumbuhan dan pangsa pasar (market share) yang berlangsung pada tahun 2017. Direktur Eksekutif Islamic Economic Forum For Indonesian Development (ISEFID), Ali Sakti mengatakan, perbankan syariah telah mencapai pertumbuhan sesuai arah.

Sebagaimana diketahui, perbankan syariah mencapai pertumbuhan sebesar 19,67% pada akhir tahun 2016, dan pangsa pasar perbankan syariah telah mencapai angka 5,12% di akhir tahun lalu. “Perbankan syariah mencapai pangsa pasar sebesar 5,12%, tidak bisa dilepaskan dari keberhasilan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Aceh yang menjadi bank syariah,” katanya Rabu (18/1).

Ia berharap, momentum ini terus berlanjut, mengingat masih terdapat BPD Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sedang berproses menjadi BPD Syariah dan beberapa BPD yang berpotensi untuk melakukan konversi menjadi BPD Syariah. Potensi dana yang akan didapatkan dari konversi kedua BPD tersebut, diperkirakan bisa mencapai Rp 9 triliun-Rp 10 triliun.

Lanjutnya, berdasarkan kajian awal tahun ISEFID perbankan syariah pada tahun 2017 harus terus berbenah dan memperbaiki kualitas layanan dan jaringan. Pasalnya, masih terdapat ketimpangan yang lebar dalam perbankan syariah. Misalnya, sebaran aset, sebaran pembiayaan dan sebaran Dana Pihak Ketiga (DPK).

Sebut saja, sebaran aset perbankan syariah masih terkonsentrasi di Pulau Jawa sebesar 77,06%, khususnya di Jakarta 53,6%. Sebaran pembiayaan juga masih terkonsentrasi di Pulau Jawa 71,19%, khususnya Jakarta 40,19%. Kemudian, sebaran DPK juga masih didominasi di Pulau Jawa 74,70%, khususnya Jakarta 47,53%.

Menurutnya, dari data tersebut menunjukkan bahwa sebaran perbankan syariah belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Perbankan syariah punya peluang untuk menjadi mitra utama pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM) di daerah.

Ali optimistis perbankan syariah akan semakin baik di tahun Ayam Api ini. Misalnnya, terdapat kecenderungan peningkatan portofolio pembiayaan berbasis bagi hasil (PLS) yang mendekati angka 40%, sedangkan kredit macetnya (NPF) juga semakin rendah, di bawah 4%.

Ke depannya, perbankan syariah harus mau melakukan linkage dengan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang memiliki flesibilitas dan local knowledge, dalam memperkuat pembiayaan UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×