Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Wahyu T.Rahmawati
BOGOR. Pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan beberapa kementerian seperti kementerian perdagangan, kementerian pertanian, kementerian keuangan, kementerian pekerjaan umum, kementerian komunikasi dan informatika, serta Badan Urusan Logsitik menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Tujuan rapat ini untuk menjaga stabilitas harga, khususnya komoditi bahan pangan strategis di tiga wilayah yaitu, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi Agus Sarwono mengatakan, ketiga provinsi tersebut memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruhi tingkat inflasi nasional. "Secara keseluruhan bobot indeks harga konsumen (IHK) ketiga provinsi mencapai sekitar 47% dalam pembentukkan inflasi IHK nasional," katanya, di Bogor Jawa Barat, Kamis (14/7).
Selain itu, ketiga provinsi ini memiliki interlinkage yang cukup kuat dalam melakukan kegiatan produksi barang dan jasa. Kegiatan produksi ini didukung oleh infrastruktur yang berada di lokasi strategis dan menjadi hub distribusi bagi kegiatan produksi daerah lain. Artinya, kegiatan ekonomi di wilayah ini akan mempengaruhi kegiatan ekonomi daerah lain.
Hartadi menambahkan, interaksi kegiatan ekonomi antar-ketiga provinsi dalam wilayah ini terlihat cukup erat dan aktif, meskipun terdapat karakter peran dan posisi yang berbeda diantara ketiganya. "DKI itu sebagai daerah konsumen, sedangkan Jawa Barat dan Banten sebagai daerah pemasok," ujarnya.
Hubungan tersebut dapat menjadi pembentuk harga yang lebih efisien. Di sisi lain, dapat mengakibatkan rentannya harga yang terbentuk jika salah satu provinsi pemasok barang dan jasa mengalami gangguan produksi dan distribusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News