Sumber: KONTAN |
JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk tak berharap banyak, tahun depan. Karena kondisi bisnis masih tak menentu, pengelola bank memilih sikap konservatif dalam menyalurkan kredit.
Wakil Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Henk G. Mulder memperkirakan, imbas krisis keuangan global masih akan menggoyang Indonesia tahun depan. "Tapi ini pasti dirasakan semua bank. Mereka juga menunggu bagaimana arah perekonomian terakhir untuk menentukan kebijakan bank di tahun 2009 nanti," kata mantan Dirut Bank Lippo, Rabu (26/11).
Bank CIMB Niaga memperkirakan pertumbuhan kredit tahun depan paling tinggi 15%.Angka itu sangat kecil dibandingkan pertumbuhan tahun ini. Hingga akhir September saja, Bank CIMB Niaga sudah mencatat pertumbuhan kredit hingga 31% dibandingkan periode yang sama pada 2007.
Mulder menjelaskan, dasar perhitungan pertumbuhan kredit tahun depan adalah kondisi likuiditas. Untuk menjaga likuiditas agar tetap oke di tengah krisis, manajemen pilih mengerem penyaluran kredit.
Mulder mengaku, kondisi likuiditas Bank CIMB Niaga sekarang masih kuat. Hingga akhir September, bank hasil merger antara Bank Niaga dengan Bank Lippo memiliki Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 78,1 triliun. Likuiditas bank terus meningkat hingga pada akhir Oktober 2008, nilai DPK naik menjadi sekitar Rp 81 triliun.
Sementara tingkat penyaluran dana untuk kredit atau Loan to Deposit Ratio (LDR), Bank CIMB Niaga sudah mencapai 87,78% dan kini sudah naik menjadi 90%. Rasio LDR bank di atas rata-rata LDR industri perbankan yang secara nasional 77%.
Bank CIMB Niaga juga masih menyimpan dana yang belum tersalur ke kredit dalam instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Direktur Retail Banking Bank CIMB Niaga D. James Rompas menyebut saat ini dana mereka di SBI lebih dari Rp 2 triliun. Simpanan tersebut dapat mereka ambil sewaktu-waktu jika membutuhkan likuiditas.
Tahun depan fokus Bank CIMB Niaga masih akan sama seperti tahun ini, yaitu kredit konsumsi khususnya untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang selama ini menjadi kelebihan Bank Niaga. Tetapi khusus untuk KPR, saat ini Bank CIMB Niaga belum ingin menawarkan bunga tatap atawa fixed seperti pada bulan-bulan sebelumnya. Ini mereka lakukan karena kondisi makroekonomi saat ini masih tidak menentu.
Untuk nasabah yang sudah terlanjur mendapat komitmen bunga fixed Bank CIMB Niaga berjanji tetap meneruskan. Sedangkan untuk komitmen kredit yang baru, debitur KPR harus menyesuaikan dengan tarif bunga yang baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News