kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.090.000   -8.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.598   47,00   0,28%
  • IDX 8.012   3,22   0,04%
  • KOMPAS100 1.118   2,16   0,19%
  • LQ45 810   0,84   0,10%
  • ISSI 277   0,87   0,32%
  • IDX30 421   0,70   0,17%
  • IDXHIDIV20 483   0,26   0,05%
  • IDX80 123   0,12   0,10%
  • IDXV30 132   0,14   0,11%
  • IDXQ30 134   -0,14   -0,10%

Kredit Bank Mandiri (BMRI) Tumbuh 11% di Semester 1-2025


Jumat, 19 September 2025 / 09:33 WIB
Kredit Bank Mandiri (BMRI) Tumbuh 11% di Semester 1-2025
ILUSTRASI. Gedung Menara Mandiri di kawasan Senayan, Jakarta. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat penyaluran kredit konsolidasi yang mencapai Rp 1.701 triliun. Angka tersebut meningkat 11% secara tahunan.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah mencatat penyaluran kredit konsolidasi yang mencapai Rp 1.701 triliun. Angka tersebut meningkat 11% secara tahunan (YoY).

Pertumbuhan ini, melampaui rata-rata industri perbankan sebesar 7,03% yoy pada periode Juni 2025 berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini merinci penyaluran kredit Bank Mandiri menjangkau beberapa sektor prospektif antara lain, sektor konstruksi, infrastruktur, perdagangan, energi, makanan dan minuman, serta industri padat karya.

Menurutnya, upaya Bank Mandiri dalam menghadirkan akses pembiayaan yang relevan sesuai potensi ekonomi daerah.

Baca Juga: Laba Bank Mandiri Susut 7% pada Juni 2025, Tapi Kredit Tumbuh

Lewat optimalisasi sinergi tersebut, Novita bilang segmen UMKM turut mencatatkan peningkatan signifikan dengan pertumbuhan kredit mikro produktif sebesar 12,6% secara tahunan pada akhir kuartal II-2025.

“Realisasi tersebut, memperkuat peran bank, dalam mengoptimalkan ekonomi kerakyatan serta mendorong penciptaan lapangan kerja di berbagai daerah,” ujar Novita, Jumat (19/9).

Selain itu, Bank Mandiri juga mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang solid. Hingga akhir Juni 2025, total DPK konsolidasi mencapai Rp 1.828 triliun, meningkat 10,7% yoy dan berhasil tumbuh di atas rata-rata industri.

 

Novita menyebutkan pertumbuhan DPK tersebut didorong oleh peningkatan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) yang mencapai 78,4%, memperkuat likuiditas dan efisiensi biaya dana.

Baca Juga: Kredit Menganggur Bank Mandiri Tembus Rp 279,95 Triliun

Oleh karenanya, kinerja tersebut lebih turut menopang pendapatan bunga bersih yang pada Juni 2025 mencapai Rp 52,4 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan dari Juni 2024 yang senilai Rp 50,18 triliun.

Sementara itu, ia turut menegaskan kinerja keuangan Bank Mandiri tetap diiringi dengan prinsip kehati-hatian.

Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) Gross Bank Mandiri terjaga di level 1,08% secara bank only, lebih baik dibandingkan rata-rata industri sebesar 2,22% bila merujuk data OJK di periode Juni 2025.

Selain itu, rasio pencadangan atau NPL Coverage Ratio Bank Mandiri mencapai 273%, mencerminkan ketahanan finansial yang solid dalam mengantisipasi risiko.

Baca Juga: Dapat Likuiditas Rp 55 Triliun, Bank Mandiri Akan Salurkan Kredit Ke Sektor Strategis

“Kami memastikan pertumbuhan kredit yang sehat dengan manajemen risiko yang disiplin. Dengan cara ini, profitabilitas dapat terjaga secara konsisten,” tegas Novita.

Selanjutnya: Won Korea dan Rupiah Memimpin Pelemahan di Pasar Mata Uang Asia

Menarik Dibaca: Apakah Kunyit Berbahaya untuk Ginjal atau Tidak? Kata Dokter Begini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×