Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank milik taipan mampu tumbuh di atas pasar di tengah perlambatan permintaan kredit. Sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi penopang kredit di bank kecil menengah ini.
Misalnya, PT Bank Sahabat Sampoerna dan PT Bank Mayora yang mencatat pertumbuhan kredit di atas 10% pada bulan Mei 2018. Pertumbuhan itu lebih tinggi dari rata-rata industri yang sebesar 8,87% atau senilai Rp 4.807,5 triliun per April 2018.
Henky Syahputra, Chief Financial Officer Bank Sampoerna mengatakan, kinerja pada kuartal II 2018 masih sejalan dengan target. "Kredit tumbuh 13% hingga akhir Mei 2018,"katanya kepada KONTAN, Jumat (22/6).
Bank milik Putera Sampoerna ini membukukan penyaluran kredit sebesar Rp 6,9 triliun per Mei 2018. Jumlah ini naik 13,45% dibandingkan sebesar Rp 6,08 triliun di Mei 2017.
Kredit yang masih mendaki ini menjadi alasan Bank Sampoerna mempertahankan target pertumbuhan kredit di atas 10% hingga akhir tahun nanti. Meskipun, permintaan kredit cenderung melambat pada bulan Juni 2018.
Ke depan, Bank Sampoerna masih akan fokus melayani nasabah UMKM serta menjaga kualitas kredit bermasalah atau non peforming loan (NPL) pada kisaran 3%. Ini demi meningkatkan laba.
Dengan pertumbuhan kredit dua digit, bank yang sebelumnya bernama Bank Dipo International ini masih menikmati laba. Tercatat, laba bersih bank ini tumbuh 17,68% menjadi Rp 21,37 miliar per Mei 2018.
Tak mau ketinggalan, Bank Mayora mencatat kredit tumbuh 17,84% atau senilai Rp 3,82 triliun per Mei 2018. Meskipun kredit tumbuh tinggi, namun angka tersebut belum sesuai target Bank Mayora.
Irfanto Oeij, Direktur Utama Bank Mayora mengatakan, ekonomi yang belum stabil membuat permintaan kredit cenderung mengalami perlambatan. Alhasil, bank milik taipan Jogi Hendra Atmadja ini menilai target kredit 15% sulit tercapai di akhir 2018.
"Secara keseluruhan, perolehan kredit dan laba pada bulan Juni belum mencapai target," terangnya. Saat ini, Bank Mayora masih menghitung kembali target bisnis untuk periode kedua.
Kendati kredit tumbuh tinggi, namun lain cerita dengan laba yang diraup Bank Mayora. Tercatat laba bersih Bank Mayora menyusut cukup dalam menjadi Rp 9,16 miliar per Mei 2018, atau turun 39,56% dibandingkan laba senilai Rp 15,15 miliar pada Mei 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News