kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kredit bank sepi karena debitur ke pasar modal?


Kamis, 21 Desember 2017 / 17:41 WIB
Kredit bank sepi karena debitur ke pasar modal?


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada tahun ini pertumbuhan pembiayaan melalui pasar modal mengalami kenaikan cukup besar.

Berdasarkan catatan OJK, sampai November 2017, total penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp 257,02 triliun atau melebihi target sebesar Rp 217,02 triliun.

"Pada tahun ini merupakan sejarah, pertumbuhan pembiayaan pasar modal melebihi pertumbuhan kredit perbankan," kata Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK dalam konferensi pers akhir tahun, Kamis (21/12).

Sebagai perbandingan, OJK mencatat sampai November 2017, pertumbuhan kredit perbankan 7,47% secara tahunan atau year on year (yoy). Pertumbuhan kredit ini lebih rendah dari realisasi Oktober 2017 8,19% yoy.

Sampai akhir tahun, OJK hanya memproyeksi pertumbuhan kredit 8%-9% yoy. Dengan proyeksi pertumbuhan kredit ini, maka bisa dibilang OJK pesimistis target pertumbuhan kredit tahun ini 11% tercapai.

Dengan realita ini, Wimboh ingin ke depan pembiayaan pasar modal akan semakin berkembang. Wimboh bahkan ingin debitur yang biasa mengambil kredit jangka menengah panjang ke bank agar berpindah ke pasar modal.

OJK bahkan ingin bahwa dalam jangka panjang pembiayaan pasar modal menjadi pembiayaan utama debitur korporasi dan komersial.

Apakah dengan langkah OJK mengutamakan pasar modal dibanding perbankan ini akan membuat pertumbuhan kredit perbankan semakin sulit?

Heru Kristiana, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK bilang regulator ingin agar pasar modal menjadi alternatif lain pembiayaan.

"Nasabah bisa memilih mana yang lebih menguntungkan bagi mereka, malah lebih bagus jika debitur pindah ke pasar modal," kata Heru ketika ditemui setelah konferensi pers.

Ke depan OJK berharap pasar modal dan perbankan bisa tubuh seiring. Hal ini salah satunya agar pembiayaan infrastruktur pemerintah bisa terpenuhi.

Tahun depan OJK optimistis kredit akan ditopang oleh sektor infrastruktur, konsumsi dan komersial. Sebagai gambaran pada 2018 OJK meramal kredit tumbuh 10%-12%.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×