kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45914,93   -8,56   -0.93%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit cabang BNI di luar negeri tumbuh 39,40%


Rabu, 11 Februari 2015 / 09:55 WIB
Kredit cabang BNI di luar negeri tumbuh 39,40%
ILUSTRASI. Morgan Stanley dan Goldman Sachs pangkas target indeks di China. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Aliran kredit Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) alias kredit internasional tumbuh pesat tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan BNI akhir tahun 2014, jumlah kredit internasional yang telah BNI kucurkan meningkat menjadi Rp 10,08 triliun dari sebelumnya Rp 7,23 triliun.

Ini artinya, pertumbuhan penyaluran KCLN BNI pada tahun 2014 mencapai 39,40%. Firman Wibowo, Pemimpin Divisi Internasional BNI menyatakan, mayoritas penyaluran kredit internasional BNI masih berhubungan dengan aset-aset yang berada di Indonesia atau Indonesian related assets.

Firman mencontohkan, banyak nasabah BNI yang berasal dari dalam negeri memperoleh kesepakatan pembiayaan valas dan dibukukan pada kantor cabang luar negeri karena aktivitas bisnis. Hal ini lazim disebut offshore loan.

"Dalam kenyataannya, pertumbuhan offshore loan ini telah tumbuh sebesar Rp 3,35 triliun," kata Firman kepada KONTAN, Selasa (10/2). Pada tahun ini ManajemenĀ  BNI tetap optimistis memacu kredit internasional lewat KCLN BNI.

Salah satu cara BNI adalah menemukan bisnis-bisnis dari luar negeri yang mengincar pasar di Indonesia. "Kami menargetkan tahun ini dari kredit internasional akan tumbuh sebesar 17% dari tahun sebelumnya," ucap Firman.

Menurut Firman, BNI akan mendukung program pemerintah untuk meningkatkan daya dukung infrastruktur di dalam negeri, khususnya dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur. Namun, BNI tetap akan fokus ke sektor-sektor yang selama ini menjadi andalan KCLN. "Mulai dariĀ  membiayai transaksi perdagangan ekspor dan impor yang melibatkan nasabah dalam negeri dan supply chain (rantai pasokan) di luar negeri. Dengan strategi ini, BNI optimistis target tahun 2015 bisa tercapai," kata dia.

Agar kucuran kredit KCLN kian deras, BNI juga berencana melebarkan jaring bisnis ke sejumlah negara, seperti Myanmar, Malaysia, Singapura dan Korea Selatan. Bila hal itu terlaksana, potensi penyaluran kredit BNI di luar negeri kian bertambah besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×