Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) memprediksi akan terjadi penurunan kredit di akhir tahun ini. Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim mengatakan, penurunan kredit terjadi seiring minimnya permintaan kredit akibat pelemahan pertumbuhan ekonomi.
"Kredit akan turun 2%-4% di akhir tahun ini," katanya, Kamis (8/9). Nah, penurunan kredit ini imbas dari perlambatan permintaan kredit otomotif seperti roda dua dan roda empat yang secara industri terjadi penurunan bisnis. Sehingga Danamon tidak akan memaksakan diri untuk menyalurkan kredit.
"Untuk kredit otomotif akan turun 5% di akhir tahun ini," paparnya. Selain itu, segmen kredit yang masih akan melambat adalah kredit korporasi karena terjadi penurunan harga dan permintaan di segmen komoditas.
Sementara, lanjut Vera, segmen kredit yang masih akan mencatatkan kenaikan adalah kartu kredit, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), trade finance, serta kredit pemilikan rumah (KPR) karena ada pelonggaran pembiayaan nilai kredit atau loan to value (LTV) dan izin inden untuk rumah kedua. "Untuk KPR akan tumbuh 9%," ucapnya.
Menurutnya, langkah BI untuk melonggarkan LTV sangat tepat di tengah perlambatan ekonomi ini. Ke depan, Danamon akan lebih selektif dalam menyalurkan KPR agar risiko kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tetap terjaga.
Pada tahun 2017, Danamon memprediksi akan mulai membaik untuk penyaluran kredit karena ekonomi mulai stabil. Selanjutnya, perusahaan akan mengincar pembiayaan kredit untuk segmen kartu kredit, UMKM, KPR, dan pembiayan syariah. "Ini sifat perlambatan ekonomi hanya sementara saja," tambahnya.
Strategi perusahaan tahun depan adalah akan memberikan kredit secara selektif, memanfaatkan cabang yang sudah ada, serta efisiensi. Harapannya, pertumbuhan laba juga akan baik mengingat perusahan telah mencatat perbaikan untuk profit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News