kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit diramal masih seret, bank daerah memasang target konservatif di tahun depan


Kamis, 05 Desember 2019 / 20:01 WIB
Kredit diramal masih seret, bank daerah memasang target konservatif di tahun depan
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Kantor Cabang Bank Sumut, Panglima Polim, Jakarta Selatan, Kamis (26/5). Landainya pertumbuhan kredit diprediksi bertahan hingga 2020 membuat sejumlah BPD tak pasang target pertumbuhan kredit yang tinggi. KONTAN/Baihaki/26/5/2011


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Landainya pertumbuhan kredit di akhir tahun yang akan diprediksi bertahan hingga 2020 mendatang bikin sejumlah bank pembangunan daerah tak pasang target pertumbuhan kredit yang tinggi.

Hingga akhir 2019 pun, sejumlah bank daerah pertumbuhan kredit cuma tak akan mencapai double digit. Padahal dari catatan otoritas jasa keuangan (OJK) pertumbuhan kredit bank daerah masih cukup mumpuni.

Baca Juga: NPF dikabarkan menggunung, begini kata manajemen Bank Muamalat

Per September 2019, Otoritas mencatat bank daerah telah menyalurkan kredit Rp 453,49 triliun dengan pertumbuhan 10,05% (yoy) dibandingkan September 2018 senilai Rp 412,04 triliun.

“Hingga akhir 2019 kami menargetkan penyaluran kredit kami mencapai Rp 23,7 triliun dengan pertumbuhan 9% (yoy),” kata Corporate Secretary PT BPD Sumatera Utara Syahdan Hutabarat kepada Kontan.co.id, Kamis (5/12).

Guna menopang pertumbuhan, Syahdan bilang segmen konsumsi terutama kredit multi guna, kredit pensiun. Serta di segmen produktif dengan mengandalkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) akan jadi andalan perseroan. Per November 2019, ia bilang penyaluran kredit Bank Sumut telah mencapai Rp 23,6 triliun.

Sementara untuk tahun depan, Syahdan pasang target pertumbuhan kredit single digit sebesar 9,6% (yoy) dengan peningkatan penyaluran kredit Rp 2,2 triliun dibandingkan akhir 2019.

Baca Juga: Hentikan operasi, Rabobank masih buka peluang bagi investor yang ingin masuk

Direktur Pemasaran PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Antonius Argo Prawiro juga mengakui adanya perlambatan kredit menjelang akhir 2019.

“Di akhir tahun kredit kami memang sedikit menurun karena adanya pelunasan kredit proyek-proyek. Namun kami masih optimistis bisa meraih pertumbuhan 11% (yoy) dengan nilai penyaluran Rp 16 triliun,” katanya kepada Kontan.co.id.

Meski demikian, tahun mendatang perseroan justru pasang target pertumbuhan single digit sebesar 9,25% (yoy) atau menjadi Rp 17,5 triliun. Segmen konsumsi juga akan jadi andalan perseroan untuk menopang pertumbuhan kredit pada 2020 mendatang.

Segmen konsumsi memang masih jadi bisnis inti sejumlah bank daerah. Per September 2019, kredit konsumsi bank daerah telah mencapai Rp 313,19 triliun atau setara 69,06% dari total kredit yang disalurkan.

Baca Juga: BCA tegaskan keseriusan berekspansi ke sektor fintech

Sebaliknya, bank yang tak mengandalkan segmen konsumsi justru dapat mendongkrak kinerja dan juga pasang target cukup tinggi tahun depan. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) misalnya pasang target untuk meraih pertumbuhan kredit 14% (yoy) pada 2020 kelak.

“Kredit kami telah tumbuh 15,63% (yoy) yang ditopang dari kredit produktif dengan pertumbuhan 32,11% (yoy). Tahun depan kami menargetkan pertumbuhan 14% (yoy),” kata Direktur Keuangan Bank Jatim Ferian Satyagraha kepada Kontan.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×