kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.918.000   12.000   0,63%
  • USD/IDR 16.395   6,00   0,04%
  • IDX 7.550   -68,02   -0,89%
  • KOMPAS100 1.058   -6,27   -0,59%
  • LQ45 798   -6,91   -0,86%
  • ISSI 255   -0,71   -0,28%
  • IDX30 413   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 473   -3,89   -0,82%
  • IDX80 120   -0,65   -0,54%
  • IDXV30 124   0,66   0,54%
  • IDXQ30 131   -1,42   -1,07%

Kredit Hijau BRI Tembus Rp 89,9 Triliun di Kuartal l 2025


Kamis, 12 Juni 2025 / 08:53 WIB
Kredit Hijau BRI Tembus Rp 89,9 Triliun di Kuartal l 2025
ILUSTRASI. Kredit hijau atawa green financing BRI sudah mencapai Rp 89,9 triliun di kuartal I-2025, atau naik 8,18% secara tahunan


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) catat total portofolio pembiayaan hijau (green financing) mencapai Rp 89,9 triliun.

Angka tersebut naik 8,18% secara tahunan (year on year/YoY), seiring dengan transformasi hijau yang semakin menjadi fokus industri perbankan nasional.

Apabila dirinci, portofolio pembiayaan hijau BRI mencakup beragam sektor strategis, termasuk pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan senilai Rp 61,16 triliun, produk ramah lingkungan Rp 7,80 triliun, energi terbarukan Rp 6,47 triliun, serta transportasi hijau senilai Rp 3,55 triliun, bangunan hijau, dan proyek lingkungan lainnya.

Hal ini sejalan dengan Peraturan OJK No. 18 Tahun 2023 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang dan Sukuk Berlandaskan Keberlanjutan.

Secara keseluruhan, BRI sendiri telah menjadi bank dengan portofolio sustainable financing terbesar di Indonesia dengan nominal mencapai Rp 796 triliun hingga akhir kuartal I 2025, yang mencakup pembiayaan hijau, pembiayaan UMKM, serta investasi di ESG-based Corporate Bonds. Jumlah tersebut setara dengan 64,16% dari total portofolio pembiayaan dan investasi corporate bonds BRI.

Direktur Human Capital & Compliance BRI A. Solichin Lutfiyanto menjelaskan, penyaluran pembiayaan hijau ini menunjukkan keseriusan BRI dalam menjadi agen perubahan menuju ekonomi hijau.

Baca Juga: Bank BRI (BBRI) Bakal Terbitkan Obligasi Berwawasan Sosial Senilai Rp 5 Triliun

“Keuangan berkelanjutan penting untuk menjembatani kesenjangan dukungan keuangan bagi inisiatif-inisiatif keberlanjutan. BRI menjalankan peran penting dalam menyediakan pembiayaan bagi debitur untuk bertransisi ke praktik-praktik rendah karbon dan berkelanjutan, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam memperluas solusi pembiayaan hijau,” ujarnya dalam keterangan resmi, (10/6).

Sebagai bagian dari agenda Environmental, Social, and Governance (ESG), BRI kata Solichin secara konsisten menyalurkan pembiayaan kepada sektor-sektor yang berdampak positif terhadap lingkungan, seperti energi terbarukan, pertanian ramah lingkungan, pengelolaan air dan limbah, serta efisiensi energi.

Di sisi lain, BRI juga terus memperkuat tata kelola keberlanjutan di internal perusahaan sebagai bentuk adaptasi terhadap tuntutan global akan praktik keuangan yang bertanggung jawab.

Di sisi pendanaan, BRI kata Solichin juga mencatat total pendanaan wholesale sebesar Rp 111,79 triliun pada kuartal I 2025, dengan 39,66% di antaranya berasal dari instrumen berbasis ESG. 

Komposisi ini mencakup penerbitan Green Bond dalam tiga fase dengan total Rp 13,5 triliun, serta sustainability-linked loan senilai US$ 1 miliar yang menjadi peluncuran pertama di sektor keuangan Asia untuk mendukung peningkatan komposisi pembiayaan mikro.

Baca Juga: Hingga April 2025, Pertumbuhan Kredit BRI Dinilai Belum Optimal

Sebagai bagian dari strategi adaptif dalam manajemen portofolio, Solichin menambahkan, BRI juga menerbitkan inclusivity-based securities seperti Medium Term Notes dan Subordinated Bonds yang dialokasikan untuk UMKM, korporasi ultra mikro, serta individu berpenghasilan rendah.

Dengan integrasi prinsip ESG dalam seluruh rantai nilai pembiayaan dan pendanaan, BRI kata Solichin akan terus memperkuat perannya sebagai bank dengan misi keberlanjutan yang menyeluruh.

“Kami percaya bahwa kontribusi aktif terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) akan berdampak positif, tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga dalam memperkuat resiliensi ekonomi nasional,” pungkas Solichin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×