kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Terdorong Produk Allo Paylater, Kredit Allo Bank Tumbuh 1,7% pada Kuartal l 2025


Minggu, 25 Mei 2025 / 18:08 WIB
Terdorong Produk Allo Paylater, Kredit Allo Bank Tumbuh 1,7% pada Kuartal l 2025
ILUSTRASI. PT Allo Bank Indonesia Tbk catat total penyaluran kredit sebesar Rp 6,95 triliun pada kuartal l 2025, naik 1,7% secara tahunan. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/10/03/2023.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Allo Bank Indonesia Tbk catat total penyaluran kredit sebesar Rp 6,95 triliun pada kuartal l 2025, naik 1,7% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 6,83 triliun.

Direktur Utama Allo Bank, Indra Utoyo mengatakan, kontribusi utama yang mendorong pertumbuhannya yakni dari kredit segmen ritel berskema buy now pay later (BNPL), Allo Paylater.

Indra menyebut, sepanjang 2024 lalu, total kredit yang disalurkan melalui produk ini meroket sebesar 200%. Kendati demikian, Indra tidak menyebut nilainya lebih rinci.

“Kami melihat pertumbuhan BNPL termasuk paylater masih sangat berpotensi ke depannya, mengikuti pertumbuhan tren transaksi online di e-commerce dan adopsi BNPL di merchant-merchant offline yang semakin meningkat,” imbuh Indra saat ditanya Kontan, Kamis, (22/5).

Baca Juga: Ini Tanggapan Allo Bank Soal Pemblokiran Rekening Dormant

Adapun secara kualitas aset, bank berkode saham BBHI ini mencatat rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) Gross sebesar 1,45%, meningkat dibanding periode sama tahun lalu sebesar 0,39%. Sedangkan untuk NPL Net, angkanya juga meningkat menjadi 0,51% dari 0,24%.

Kendati meningkat, menurut Indra angka tersebut masih berada di level yang aman. “Masih di bawah rata-rata industri perbankan pada 2,2% Gross per Februari 2025 berdasarkan data dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” ujar Indra.

Terkait penentuan bunga kredit, Allo Bank kata Indra menggunakan skema risk based pricing di mana calon debitur berisiko tinggi akan mendapat suku bunga yang tinggi, vice versa.

Namun demikian, lanjut Indra, tingkat suku bunga bukan satu-satunya faktor penentu debitur untuk mengajukan kredit. 

“Banyak juga yang menjadi pertimbangan, seperti kemudahan proses, limit kredit, pilihan tenor, dan fleksibilitas terms & conditions,” tutur Indra.

Baca Juga: Allo Bank Raih Laba Rp 112,54 miliar per Maret 2025

Agar nasabah makin aktif bertransaksi, Allo Bank telah membentuk jaringan kemitraan dengan sejumlah ekosistem keuangan, salah satunya Mobile Operator, lewat penerapan model open banking. 

Promosi lewat berbagai kampanye pemasaran digital dan penawaran insentif seperti cashback dan diskon khusus juga akan dilakukan Allo Bank untuk menarik lebih banyak pengguna.

“Kami di Allo Bank ingin mencapai pertumbuhan kredit secara kompetitif namun sustainable dengan level pertumbuhan di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan,” harap Indra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×