kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kredit konsumer BNI dan BTN tumbuh sesuai target


Selasa, 26 Juni 2012 / 08:47 WIB
Kredit konsumer BNI dan BTN tumbuh sesuai target
ILUSTRASI. Harga mobil bekas Daihatsu Luxio hanya darI Rp 60 jutaan per Juni 2021


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kredit konsumer berkontribusi besar terhadap pertumbuhan kredit tahun 2012. Bank BNI dan Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, mencatat kenaikan jenis kredit tersebut di atas 20%. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan kredit konsumer mencapai 20,5%.

Direktur Konsumer dan Ritel BNI, Darmadi Sutanto, menyampaikan per Mei 2012 realisasi kredit konsumer BNI untuk kredit pemilikan rumah (KPR) mencapai Rp 20,7 triliun, naik 6,7% dari posisi Maret 2012. "Porsi KPR BNI Griya terhadap total kredit konsumer masih dominan," kata Darmadi.

Pertumbuhan transaksi kartu kredit mencapai 12% atau Rp 4,4 triliun pada peride yang sama. Sementara kredit kendaraan bermotor (KKB) agak melandai lantaran manajemen mengerem kredit ini. BNI menjaga penyaluran KKB di angka Rp 6 triliun - Rp 7 triliun sepanjang tahun ini.

Bank berlogo angka 46 ini belum ada rencana merevisi target pertumbuhan kredit konsumer sebesar 25%-27%. Tahun 2011 lalu, kredit konsumer BNI mencapai Rp 32 triliun atau tumbuh 45% . KPR tumbuh 50% atau sebesar Rp 18 triliun, kartu kredit tumbuh 34% atau senilai Rp 4 triliun dan KKB hanya 5% atau sekitar Rp 6,5 triliun. "Kebijakan BI seperti kenaikan uang muka KPR dan aturan kartu kredit, tidak mempengaruhi pertumbuhan kredit konsumer perseroan tahun ini," tambah Darmadi.

Direktur Utama BTN, Iqbal La tanro, menuturkan bahwa krisis tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit. Selain itu, permintaan rumah di negeri ini juga masih tinggi. "Dampaknya tidak terlalu besar," katanya.

Bank yang memiliki fokus bisnis di KPR ini mengklaim, realisasi kredit hingga Mei 2011 tumbuh 27%. Sebanyak 90% dari kredit perumahan (housing loan) dan sisanya dari kredit non-perumahan.

Sementara itu, terobosan baru BTN di pembiayaan rumah, yakni program cicilan selama 25 tahun, sepi peminat. Perseroan menilai, ini lantaran minimnya sosialisasi ke masyarakat. BTN akan terus melakukan sosialisasi agar publik mengetahui adanya program peringanan beban cicilan bulanan ke debitur KPR. Sayang, ia tidak merinci jumlah nasabah yang mengakses fasilitas tersebut ataupun target BTN dari program ini.

Sebelumnya, BTN pernah meluncurkan program yang sama dengan tenor maksimal 20 tahun, tapi ditarik dan berlaku 15 tahun. Kemudian, program tersebut diperbarui lagi dengan memperpanjang tenor utang agar cicilan setiap bulan bisa lebih ringan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×