kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -25,03   -2.70%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit konsumsi tumbuh di tahun politik


Selasa, 06 Maret 2018 / 06:21 WIB
Kredit konsumsi tumbuh di tahun politik
ILUSTRASI. Petugas Bank Menghitung Uang Rupiah


Reporter: Galvan Yudistira, Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit konsumsi termasuk paling diandalkan bank untuk mendongkrak penyaluran pinjaman. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit konsumsi perbankan per Desember 2017 sebesar Rp 1.335,40 triliun. Nilai tersebut tumbuh 11,04% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.202,63 triliun.

PT Bank Permata Tbk optimistis pada tahun ini kredit konsumsi bisa tumbuh 15% secara tahunan atau year on year (yoy). Bianto Surodjo, Direktur Ritel Bank Permata mengatakan, pertumbuhan kredit konsumsi akan berasal dari beberapa bisnis, di antaranya kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), kredit tanpa agunan (KTA) dan juga kartu kredit.

Agar mencapai target pertumbuhan, Bank Permata sudah menerapkan beberapa strategi. Pertama, inovasi produk berkelanjutan.

Kedua, peningkatan kemudahan dan kecepatan proses kredit. Ketigam peningkatan akses nasabah melalui e-channel PermataMobile dan PermataNet.

Sementara, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan pertumbuhan kredit konsumsi sekitar 23%–25% di tahun ini. Sekadar informasi, pada tahun 2017 kredit konsumsi BRI tumbuh 14,4%.

"Meskipun banyak kekhawatiran dengan adanya tahun politik, namun masih akan ada banyak kesempatan yang bisa diraih untuk segmen bisnis konsumer," jelas Handayani Handayani, Direktur Konsumer BRI, Senin (5/3).

Sepanjang 2017, BRI telah menyalurkan kredit konsumer hingga Rp 114,60 triliun atau tumbuh 14,40%. Dari sisi kualitas kredit pun, bisnis konsumer BRI masih terpantau baik dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) sebesar 1%.

Kredit konsumer BRI paling besar di sumbang oleh segmen kredit berbasis gaji dan kredit pemilikan rumah (KPR). Masing-masing menyumbang porsi 76,8% dan 19,3% dari totla penyaluran kredit konsumsi.

Anggoro Eko Cahyo, Direktur Konsumer PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), melihat beberapa event besar seperti Asian Gams dan IMF World Bank Summit di Bali, menjadi di antara faktor pertumbuhan kredit konsumsi. Selain itu, belanja pemerintah yang naik dan pesta Pilkada di 171 daerah juga menjadi sentimen positif kredit konsumsi di tahun ini. Bisnis yang mendukung pertumbuhan kredit konsumsi tahun ini di antaranya properti dan otomotif.

Tardi, Direktur Konsumer PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, dari sisi permintaan, kredit konsumsi masih menjanjikan, sebab jurang persediaan dan ketersediaan rumah atau backlog perumahan masih cukup besar. Selain itu, permintaan kendaraan bermotor meskipun flat namun tetap ada.

Sementara PT Bank CIMB Niaga Tbk tahun ini akan konsisten di bisnis ritel konsumer serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). "Bisnis KPR, KTA dan kartu kredit tahun ini diprediksi tumbuh 15%," kata Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMB Niaga akhir pekan lalu. Namun memang biasanya pada kuartal I, permintaan kredit konsumsi masih agak rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×