Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPM Finance) mengkalim mampu menekan menekan rasio kredit macet sejak tahun lalu. Rasio non performing finance (NPF) yang dimiliki perseroan cenderung menurun.
Direktur Utama MPM Finance Johny Kandano menyebut, tahun lalu, sektor industri ini memang menghadapi dua tantangan pada saat yang bersamaan. Di satu sisi, pasar yang melempem membuat pelaku usaha harus makin rajin-rajin membuka pasar.
Tapi di sisi lain, bila terlalu agresif justru membuka peluang yang bisa membuat rasio kredit bermasalah justru membengkak. "Hal ini tentunya tak terlepas dari kondisi ekonomi makro yang terjadi di tahun lalu," kata Johny, belum lama ini.
Misalnya, dari harga komoditas yang tahun lalu berada di posisi rendah. Dus, kemampuan debitur di wilayah-wilayah penghasil komoditas dalam memenuhi kewajiban jadi tersendat.
Meski begitu, toh secara perlahan MPM Finance justru berhasil menekan rasio kredit bermasalah. Dari semula di atas 3% pada 2015 terus berangsur turun menjadi 2,7% pada saat ini.
Salah satu strategi perseroan dalam menekan NPF diantaranya adalah semakin selektif menyaring aplikasi yang masuk. Khususnya di wilayah-wilayah yang dirasa cukup terpapar perlambatan ekonomi.
Sementara bagi debitur yang kadung punya tunggakan, Johny bilang, MPM Finance memberikan sejumlah kemudahan dalam membayar cicilan. Misalnya Pelonggaran waktu pembayaran cicilan karena sejumlah debitur mengalami kendala keuangan pada waktu-waktu tertentu.
Dengan langkah ini, Johny mengklaim, dari awal pihaknya sudah bisa menghindari potensi kenaikan NPF yang bisa terjadi dari nasabah baru. Dan di saat bersamaan kredit macet dari nasabah eksisting bisa dikikis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News