kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit modal kerja sejumlah bank masih menggeliat


Minggu, 25 Juli 2021 / 11:24 WIB
Kredit modal kerja sejumlah bank masih menggeliat
ILUSTRASI. Penyaluran kredit modal kerja sejumlah bank masih menggeliat.


Reporter: Amanda Christabel | Editor: Khomarul Hidayat

Novita mengatakan, untuk guidance ekspansi kredit berada di kisaran 5%-6%. Bank berlogo 46 ini mencatatkan sampai dengan semester satu tahun 2021, posisi kredit modal kerja BNI berada di kisaran Rp300 triliun, atau 55% terhadap total kredit BNI dengan pertumbuhan masih dalam range guidance, yaitu di kisaran 6% dibandingkan dengan akhir tahun.

“Dapat kita ketahui bahwa Indonesia sedang mengalami second wave Covid 19 dan diberlakukannya PPKM, yang tentunya berdampak pada bisnis bank. Di tengah situasi ini, kami berupaya untuk mengoptimalkan penyaluran kredit secara selektif dan prudent. Selama pandemi kami telah melakukan penyesuaian pada komposisi bauran kredit, sebagai upaya untuk menghimpun portofolio berisiko rendah sehingga dapat meminimalkan potensi kredit bermasalah atau Loan at Risk (LAR) di kemudian hari,” urai Novita.

Maka itu, BNI memfokuskan pertumbuhan kredit pada segmen korporasi. Terutama pada top tier client, segmen konsumer terutama kredit berbasis payroll dan segmen kecil terutama kredit usaha rakyat (KUR).

Novita menjelaskan, untuk segmen konsumer BNI terus memperkuat digitalisasi perbankan. BNI merancang inisiatif dan strategi antara lain melakukan percepatan pengembangan terintegrasi dengan fokus pada Omni Channel. “Dengan adanya Omni Channel ini nantinya akan memudahkan debitur atau nasabah untuk melakukan berbagai transaksi, mulai dari digital management hingga layanan kartu kredit secara digital,” tambah Novita.

Wujud dukungan terhadap program pemerintah, BNI memiliki strategi dalam penyaluran KUR yaitu dengan mempertajam fokus penyaluran ke sektor produksi yang sudah ada seperti pertanian, perkebunan, industri penggolahan dan jasa.

Selain itu, memperluas penyaluran ke sektor pariwisata, perkebunan dan peternakan; meningkatkan sinergi dengan korporasi maupun pihak ketiga dan sinergi BUMN; dan mempermudah akses digital usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan KUR. “Di samping itu, kami juga terus menggali supply chain debitur dan memberikan solusi keuangan yang menyeluruh (one stop solution) agar dapat menjadi prospek kredit kedepannya,” imbuh Novita.

Sementara, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) mencatatkan kredit modal kerja per Juni 2021 sebesar Rp 6,3 triliun. “Dengan jumlah debitur sebanyak 45.841,” ujar Sekretaris Perusahaan Bank Sumut, Syahdan Siregar kepada KONTAN, Jumat (23/7).

Tahun ini, Bank Sumut menargetkan penyaluran kredit modal kerja senilai Rp 6,7 triliun.

Syahdan menjelaskan terkait dengan strategi Bank Sumut untuk mendongkrak kredit modal kerja antara lain dengan menyalurkan kredit-kredit program pemerintah, dan melakukan monitoring kualitas kredit di samping tetap menyalurkan kredit dengan prinsip kehati-hatian.

Selanjutnya: Per semester I 2021, BNI telah salurkan kredit modal kerja hingga Rp 300 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×