Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Mandiri (persero) Tbk hingga semester I 2017 membukukan pertumbuhan aset (bank only) mencapai Rp 968,27 triliun. Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya, jumlah tersebut meningkat 9% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 858,89 triliun.
Sementara itu, aset konsolidasi bank Mandiri juga mengalami peningkatan sebesar 9,87% menjadi Rp 1.067,41 triliun.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan pertumbuhan aset perseroan didorong oleh realisasi penyaluran kredit perseroan yang mencapai Rp 682 triliun atau tumbuh 11,65%.
"Kenaikan aset didorong pertumbuhan kredit mandiri, terutama segmen ritel, mikro dan korporasi," ujar Rohan dalam pesan singkatnya kepada KONTAN, Kamis (3/8).
Sebagai informasi saja, pertumbuhan kredit Bank Mandiri terjadi di seluruh kelompok pembiayaan.
Kredit modal kerja tumbuh 5,2% menjadi Rp 319,9 triliun, kredit investasi tumbuh 16,6% menjadi Rp 194,4 triliun serta kredit konsumer naik 20% menjadi Rp 91,3 triliun.
Adapun kredit infrastruktur menjadi penyumbang terbesar dengan realisasi sebesar Rp 133,7 triliun per akhir kuartal II 2017. Angka tersebut mengalami pertumbuhan mencapai 15% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, Rohan mengatakan realisasi penyaluran kredit untuk sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) juga menyumbang kenaikan aset perseroan.
Hingga semester I-2017, bank berlogo pita emas ini telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 3,82 triliun untuk program kredit usaha rakyat (KUR).
"Untuk kredit mikro baik KUR atau non mikro juga pertumbuhannya tinggi," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News