kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.376   -93,00   -0,56%
  • IDX 7.767   -100,50   -1,28%
  • KOMPAS100 1.088   -13,98   -1,27%
  • LQ45 784   -16,21   -2,03%
  • ISSI 267   -1,56   -0,58%
  • IDX30 406   -8,34   -2,01%
  • IDXHIDIV20 474   -8,53   -1,77%
  • IDX80 119   -2,14   -1,77%
  • IDXV30 130   -1,94   -1,47%
  • IDXQ30 131   -2,37   -1,77%

Kredit Paylater Bank Melaju, OJK: Banyak Digunakan untuk Penuhi Kebutuhan Hidup


Senin, 08 September 2025 / 20:00 WIB
Kredit Paylater Bank Melaju, OJK: Banyak Digunakan untuk Penuhi Kebutuhan Hidup
ILUSTRASI. Pengguna paylater. Di saat pertumbuhan kredit perbankan secara total melambat, kondisi berbeda terjadi pada kredit Buy Now Pay Later (Paylater) perbankan yang tumbuh kencang.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat pertumbuhan kredit perbankan secara total melambat, kondisi berbeda terjadi pada kredit Buy Now Pay Later (Paylater) perbankan yang tumbuh kencang.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat baki debet kredit paylater yang disalurkan bank per Juli 2025 tumbuh hingga 33,56% secara tahunan (YoY).

Dengan pertumbuhan tersebut, kini baki debet kredit paylater telah mencapai Rp 24,05 triliun. Nilai tersebut telah tumbuh dibandingkan bulan sebelumnya yang baru senilai Rp 22,99 triliun. Kala itu pertumbuhannya hanya mencapai 29,75% YoY.

Memang, jika dilihat secara nilai, porsi kredit paylater perbankan memang masih terbilang kecil dari total kredit perbankan mencapai Rp 8.043 triliun. Adapun, total baki debet dari kredit paylater ini baru sebesar 0,3%  dari total kredit perbankan.

Dari sisi pengguna, OJK mencatat jumlah rekening paylater perbankan telah mencapai 28,25 juta per Juli 2025. Sebagai perbandingan, pada bulan sebelumnya jumlah rekening paylater di perbankan tercatat 26,96 juta.

Baca Juga: OJK Sebut Peluang Perusahaan Pembiayaan untuk Masuk Bisnis Paylater Masih Terbuka

Penuhi Kebutuhan Hidup

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, kredit paylater ini sedikit berbeda dengan kredit konsumtif lainnya. Dalam hal ini, kredit paylater ini lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Jadi kebutuhan kredit konsumtif itu yang skala kecil itu sangat diperlukan dengan fleksibilitas tinggi,” ujar Dian, Senin (8/9).

Di sisi lain, Dian bilang, saat ini tujuan nasabah menggunakan paylater adalah untuk mengatur keuangan pribadinya. Artinya, secara kemampuan sebenarnya nasabah bisa melunasi pembayaran, tapi untuk menjaga cashflow, nasabah memilih untuk membayar dengan metode paylater.

Ia menyambut ketika kredit paylater bisa tumbuh tinggi. Pasalnya, ia menilai perbankan yang menjalankan bisnis paylater ini bisa dibilang lebih prudent dibandingkan dijalankan pelaku usaha lainnya.

Bahkan, kata Dian, kredit paylater bisa menjadi pintu masuk bagi nasabah untuk mengambil kredit yang lebih besar. Tentunya, akan memperhatikan credit scoring dari nasabah.

“Kalau misalkan lunas terus dan lancar, kan bank nanti bisa tanya ke nasabah itu usaha apa, apakah perlu kredit yang lebih besar,” jelas Dian.

Setali tiga uang, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede bilang, laju pertumbuhan kredit paylater yang kencang menunjukkan bahwa masyarakat semakin nyaman menggunakan fasilitas kredit bernilai kecil dan berjangka pendek.

Menurutnya, ada beberapa alasan mengapa nasabah lebih memilih kredit kecil seperti paylater. Salah satunya adalah faktor psikologis di mana nominal yang kecil memberi kesan utang lebih ringan meskipun jika dikumpulkan bisa signifikan.

Baca Juga: Industri Genjot Transaksi, Paylater Perusahaan Pembiayaan Terus Tumbuh

Hanya saja, Josua melihat fenomena ini tidak berarti masyarakat berhenti membutuhkan kredit besar, seperti KPR atau modal kerja.  “untuk kebutuhan konsumsi harian, tren jelas bergeser ke instrumen praktis dan cepat,” jelas Josua.

Tantangannya, kata Josua, adalah bagaimana menjaga kualitas kredit, karena pertumbuhan tinggi bisa diikuti risiko gagal bayar, terutama dari debitur yang relatif muda atau berpenghasilan fluktuatif.

Selanjutnya: Ekspor Kelapa Bulat Melonjak, Hilirisasi Terancam Mandek

Menarik Dibaca: Ini 5 Ciri Peluang Usaha Menjanjikan yang Bisa Bertahan Lama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×