Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencermati stabilitas sektor jasa keuangan hingga Januari 2021 tercatat masih dalam kondisi terjaga meskipun beberapa indikator intermediasi sektor jasa keuangan masih negatif.
Sementara penyaluran kredit perbankan per Desember 2020 masih terkontraksi sedalam 2,41% yoy.
Wimboh Santoso Ketua Dewa Komisioner OJK mengatakan, kontraksi tersebut sangat dipengaruhi oleh penurunan baki debet korporasi besar yang disebabkan belum optimalnya kapasitas produksi akibat masih lemahnya demand dan beberapa korporasi memiliki kebijakan mengurangi baki debet pinjaman dalam rangka mengurangi beban bunga.
Baca Juga: Jokowi targetkan Bank Syariah Indonesia jadi barometer perbankan syariah dunia
Namun, penyaluran kredit di bulan-bulan terakhir tahun 2020 sudah mengalami perbaikan yang tercermin pertumbuhan kredit pada Desember 2020 meningkat Rp 34,63 triliun atau naik 0,63% dibandingkan bulan sebelumnya.
"Kredit modal kerja tumbuh 0,57%, kredit investasi 0,91%, dan kredit konsumsi 0,4%. Ini salah satu indikator yang mencerminkan bahwa kita bisa lebih optimis 2021," kata Wimboh dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan, Senin (1/2).
Berdasarkan kepemilikan, kredit di BUSN dan Bank Asing terus terkontraksi, sementara bank persero dan BPD masih tumbuh positif sejalan dengan kebijakan pemerintah mendorong penyaluran kredit melalui penempatan dana di bank persero, BPD, dan bank syariah.
Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit secara tahunan seluruhnya masih terkontraksi namun secara bulanan seluruh jenis penggunaan telah tampak sinyal perbaikan dan pada zona positif. KMK yang memiliki porsi terbesar terkontraksi paling dalam mengingat banyak korporasi besar masih beroperasi di bawah kapasitas optimalnya
Baca Juga: BNI dan BRI akan tingkatkan penyaluran kredit dengan menggandeng platform digital
Sementara itu berdasarkan segmennya, Kredit UMKM yang terkontraksi mulai dari Maret 2020 cukup mempengaruhi perlambatan kredit secara keseluruhan sehingga secara tahunan masih terkontraksi -1,73%.