kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.585.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.365   5,00   0,03%
  • IDX 7.171   16,08   0,22%
  • KOMPAS100 1.060   2,49   0,24%
  • LQ45 834   1,35   0,16%
  • ISSI 214   0,05   0,02%
  • IDX30 430   1,01   0,24%
  • IDXHIDIV20 510   -1,34   -0,26%
  • IDX80 121   0,13   0,11%
  • IDXV30 124   -0,74   -0,59%
  • IDXQ30 141   -0,35   -0,25%

Kredit properti dan kendaraan masih sepi


Senin, 14 Maret 2016 / 06:06 WIB
Kredit properti dan kendaraan masih sepi


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tahun ini Bank Central Asia Tbk (BCA) tak berharap besar terhadap bisnis konsumer. Pasalnya, daya beli konsumen terhadap rumah dan mobil masih rendah seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Direktur Konsumer BCA Henry Koenaifi mengatakan, pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit konsumer di tahun 2016 paling tidak sama seperti tahun 2015. "Kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) akan tumbuh flat di tahun ini," kata Henry kepada KONTAN, Jumat (11/3).

Proyeksi BCA, permintaan kredit hunian baru bakal sekitar Rp 2 triliun di sepanjang tahun 2016. Artinya, KPR akan tumbuh sekitar 3,36% atau menjadi Rp 61,41 triliun per akhir tahun 2016 dibandingkan posisi Rp 59,41 triliun per Desember 2015.

Henry menambahkan, permintaan kredit perumahan melambat karena harga properti terus naik di tengah ekonomi yang masih lesu. Agar tetap tumbuh, BCA tengah mengkaji strategi untuk menyasar KPR kelas menengah atas atau rumah dengan harga Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar per unit.

Alasan BCA, sejumlah pengembang properti gencar membangun unit-unit rumah kelas menengah. Lagi pula permintaan rumah pada kelas menengah atas itu sedang naik daun. Bergeser ke portofolio kredit kendaraan, BCA menargetkan pertumbuhan konservatif untuk KKB sebesar 10% atau menjadi Rp 34,77 triliun hingga akhir tahun ini.

Per Desember 2015, BCA menyalurkan KKB sekitar Rp 31,61 triliun. Henry menyatakan, penjualan mobil baru terus menurun karena tertekan daya beli konsumen yang lesu. "BCA akan mengambil pasar pembiayaan KKB untuk mobil bekas untuk mencapai target," jelasnya.

BCA akan menggeber pembiayaan KKB di semester II 2016 karena permintaan kredit diprediksi mulai naik. Targetnya, bank ini akan membiayai KKB minimal Rp 1 triliun per kuartal. BCA juga akan memberikan bunga promo KKB sebesar 3,85% yang berlaku tetap atau fixed selama dua tahun. Bisnis konsumer lain yang masih diprediksi tumbuh melambat yaitu kartu kredit.

Senior General Manager Card Credit BCA Santoso menuturkan, jumlah kartu kredit akan tumbuh lambat dengan target pertumbuhan 6%-7% atau mencapai 2,8 juta kartu kredit per akhir Desember 2016.

Tahun lalu, kartu kredit beredar BCA sebanyak 2,7 juta. Sedangkan nilai pembiayaan diramal masih berpotensi naik lebih tinggi dengan target pertumbuhan 15%. BCA akan mendongkrak transaksi volume kartu kredit di segmen perjalanan (travel), ritel, serta makanan dan minuman. Segmen travel menguasai 20%-30% terhadap transaksi kartu kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×