Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Berbeda dengan pertumbuhan kredit industri perbankan secara umum, pertumbuhan kredit properti justru mengalami tren peningkatan. Bahkan pertumbuhan kredit properti perbankan di April 2015 lebih tinggi dibanding Maret 2015.
Menurut Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, penyaluran kredit industri perbankan pada sektor properti tumbuh meningkat. Posisi penyaluran kredit properti pada April 2015 tercatat sebesar Rp 566,9 triliun atau tumbuh 16,9% secara year on year (yoy).
"Pertumbuhan ini sedikit lebih tinggi dibanding Maret 2015 sebesar 16,7% secara yoy," kata Tirta dalam rilisnya mengenai Uang Beredar per April 2015, Kamis (4/6).
Peningkatan pertumbuhan kredit properti perbankan terutama bersumber dari meningkatnya penyaluran kredit kepada sektor Real estate serta Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) yang pada April 2015 tercatat Rp 91,3 triliun dan Rp 322,6 triliun.
"Sehingga KPR dan KPA masing-masing tumbuh 14,4% yoy dan 12,9% yoy. Sedikit lebih tinggi dibanding Maret 2015 dimana KPR tumbuh 14,2% yoy dan KPA tumbuh 12,5% yoy," pungkas Tirta.
Berdasarkan data BI per April 2015, kredit properti perbankan mencapai Rp 566,9 triliun atau tumbuh 16,9% secara yoy. Dari jumlah tersebut, mayoritas didominasi KPR dan KPA sebesar Rp 322,6 triliun atau tumbuh 12,9% secara yoy. Sisanya adalah kredit konstruksi senilai Rp 153,0 triliun atau tumbuh 28,4% secara yoy.
"Terakhir, kredit real estate senilai Rp 91,3 triliun atau tumbuh 14,4 % secara yoy," pungkas Tirta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News