kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Kredit Ritel Bank Mandiri Tumbuh 10% Menjadi Rp 314 Triliun di Kuartal I-2025


Rabu, 07 Mei 2025 / 09:56 WIB
Diperbarui Rabu, 07 Mei 2025 / 09:56 WIB
Kredit Ritel Bank Mandiri Tumbuh 10% Menjadi Rp 314 Triliun di Kuartal I-2025
ILUSTRASI. Bank Mandiri mengungkapkan kredit ritel naik 10% menjadi Rp 314 triliun di kuartal I-2025


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) catat pertumbuhan kredit ritel secara bank only yang mencakup kredit mikro, payroll, dan kredit konsumer sebesar 10% secara tahunan (YoY) senilai Rp 314 triliun di kuartal I-2025.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara mengungkapkan, pertumbuhan tersebut terutama terlihat pada sektor konsumer, seperti kredit pemilikan rumah (KPR), kartu kredit, dan kredit payroll.

Melansir laporan kinerja kuartal I-2025, KPR Bank Mandiri tumbuh 15,8% YoY menjadi Rp 66,5 triliun. Disusul, kartu kredit yang tumbuh 14,8% menjadi 19,5 triliun, dan kredit payroll yang tumbuh 13,3% sebesar Rp 97,3 triliun.

“Bank Mandiri tetap berkomitmen untuk fokus pada penyaluran kredit berbasis ekosistem dengan mengutamakan sinergi dalam optimalisasi portofolio ritel, serta tetap menjaga prinsip kehati-hatian,” ujar pria yang akrab disapa Ossy ini kepada Kontan, Rabu (7/5).

Baca Juga: Bank Mandiri Catat Pertumbuhan Rekening Dana Nasabah (RDN) Lebih 75% pada Maret 2025

Sebagai informasi, per 31 Maret 2025, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) Bank Mandiri untuk segmen korporasi tercatat sebesar 8,50%, KPR sebesar 12,5%, dan non-KPR sebesar 12%.

“Ke depan, kami akan terus memantau dinamika ekonomi dan pasar untuk memastikan kebijakan suku bunga yang kompetitif,” tutup Ossy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×