Reporter: Yoliawan H | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kredit tanpa agunan (KTA) akan menjadi andalan perbankan. Pasalnya, segmen bisnis dari kredit konsumer ini diprediksi mampu tumbuh dua digit hingga akhir tahun 2017 ini.
Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Herry Sidharta mengatakan , KTA BNI bisa tumbuh lebih dari 49% di akhir tahun ini. Bank berlogo 46 ini mencatat penyaluran KTA sebesar Rp 15,84 triliun per September 2017. Jumlah tersebut meningkat 49,4% dibandingkan posisi Rp 10,60 triliun di September 2016.
PT Bank CIMB Niaga Tbk juga ingin menggenjot penyaluran KTA. Harapannya, segmen kredit ini akan memberikan kontribusi bagi peningkatan kredit CIMB Niaga di tahun ini. "KTA masih bisa tumbuh 15% di akhir tahun ini," kata Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga Lani Darmawan Selasa (7/11).
Untuk penyaluran KTA, CIMB Niaga menyasar nasabah payroll dan cross selling. Bank milik investor Malaysia ini mencatat penyaluran KTA sebesar Rp 4,89 triliun per September 2017. Angka ini naik 1,7% dibandingkan posisi Rp 4,81 triliun di September 2016.
Porsi KTA masih kecil terhadap total kredit CIMB Niaga. Tercatat, KTA hanya berkontribusi 10% dari total kredit konsumer sebesar Rp 49,60 triliun per September 2017.
Segmen kredit pemilikan rumah (KPR) masih menguasai kredit konsumer CIMB Niaga dengan porsi 53%. Sisanya kredit otomotif memiliki porsi 21%, dan kartu kredit berkontribusi 16%.
Senada, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) optimistis KTA akan tumbuh baik karena permintaan kredit ini akan meningkat di akhir tahun ini. Bank berplat merah ini menargetkan KTA mampu tumbuh dua digit.
Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan, BRI akan fokus pada nasabah tertentu untuk segmen kredit ini. Misalnya, BRI menyalurkan KTA pada nasabah pegawai atau payroll.
Bank berkode saham BBRI mencatat kredit untuk kepegawaian sebesar Rp 83,2 triliun per September 2017. Jumlah ini naik 9,2% dibandingkan posisi Rp 76,2 triliun di September 2016.
Nah, kredit untuk kepegawaian berkontribusi sebesar 76,8% terhadap total kredit konsumer sebesar Rp 108,2 triliun di September 2017. Sedangkan, KPR hanya berkontribusi 19,5%, kredit otomotif dengan porsi 2,1% dan kartu kredit memiliki porsi 1,6%.
Dari sisi kualitas, BRI melaporkan rasio NPL kredit untuk kepegawaian ini terjaga di level 1,0% per September 2017.
Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Oni Febriarto mengatakan, BTN tidak fokus untuk menyalurkan KTA. Karena, BTN masih fokus di sektor perumahan. BTN hanya menyalurkan KTA sebesar Rp 800 miliar per September 2017. Porsi KTA kurang dari 1% dari total kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News