Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Dinar Indonesia Tbk menyatakan sudah memenuhi aturan rasio penyaluran kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dipatok Bank Indonesia (BI) sebesar 15%.
Direktur Utama Bank Dinar, Hendra Lie mengatakan, hingga April 2017, outstanding kredit Bank Dinar ke segmen nasabah UMKM mencapai Rp 325 miliar atau sekitar 24,9% dari total kredit.
"Fokus bisnis kami memang di ritel, jadi segmen ini (kredit UMKM) harus lebih kuat," ujarnya, Jumat (19/5).
Meski begitu, Hendra mengatakan, empat bulan pertama tahun 2017, permintaan terhadap kredit baru belum menunjukan peningkatan. Tidak hanya itu, kelompok pengusaha kecil yang bergerak di sektor perdagangan yang menjadi nasabah perseroan juga belum menunjukan peningkatan permintaan kredit baru. "Meski, sekarang mulai lebih kencang permintaannya," paparnya.
Bank Dinar mengejar pertumbuhan kredit UMKM di atas 20% pada tahun ini, dengan memperhatikan manajemen risiko.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan bulan April 2017, bank berkode saham DNAR telah menyalurkan kredit senilai Rp 1,30 triliun atau tumbuh 8,13% secara tahunan atau year on year (yoy).
Di sisi lain, perolehan dana pihak ketiga (DPK) turun sebesar 3,53% dari Rp 1,61 triliun per April 2016 menjadi Rp 1,55 triliun per 31 April 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News