kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.999   -70,00   -0,44%
  • IDX 7.325   -69,45   -0,94%
  • KOMPAS100 1.108   -12,29   -1,10%
  • LQ45 866   -9,18   -1,05%
  • ISSI 225   -1,80   -0,79%
  • IDX30 443   -4,72   -1,05%
  • IDXHIDIV20 533   -5,21   -0,97%
  • IDX80 126   -1,29   -1,01%
  • IDXV30 131   -0,17   -0,13%
  • IDXQ30 147   -1,21   -0,81%

Kredit UMKM di Agustus 2024 Tumbuh Paling Rendah Sepanjang 2024, Ini Penjelasan OJK


Senin, 14 Oktober 2024 / 06:35 WIB
Kredit UMKM di Agustus 2024 Tumbuh Paling Rendah Sepanjang 2024, Ini Penjelasan OJK
ILUSTRASI. Kredit UMKM per Agustus 2024 tumbuh sekitar 4%, terendah sepanjang tahun 2024.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit UMKM belum mengalami kebangkitan. Secara konsisten, pertumbuhan kredit yang menyasar bisnis wong cilik ini terus melambat hingga di Agustus 2024 hanya tumbuh sekitar 4%, terendah sepanjang tahun 2024.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae bilang pertumbuhan kredit tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Mulai dari kondisi makro ekonomi serta dinamika global.

Dalam hal ini, Dian menyebutkan di antaranya adalah dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat. Untuk dinamika global, termasuk situasi geopolitik yang berpengaruh pada berbagai aspek perekonomian domestik.

Meskipun terdapat tantangan tersebut, Dian berpendapat bahwa Bank tetap optimistis dapat meningkatkan penyaluran kredit kepada UMKM. Tentunya, dengan berbagai dukungan dari Pemerintah dan lainnya.

Baca Juga: Kredit Menganggur Perbankan Kian Menumpuk, Ini Penyebabnya

Lebih lanjut, ia juga memastikan pihaknya bersama Pemerintah dan stakeholders lainnya bakal  secara aktif melakukan koordinasi, evaluasi, dan monitoring atas kondisi UMKM serta efektivitas Instrumen kebijakan yang ada.

“Tujuannya untuk menstimulus kredit UMKM yang sustain dan resilience.,” ujar Dian.

Hal tersebut antara lain melalui program inklusi keuangan berupa perluasan jaringan agen Bank, program subsidi Pemerintah melalui program KUR, serta adanya program insentif berupa kelonggaran likuiditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×