Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski ada perlambatan pada kredit UMKM secara industri, PT Bank Hibank Indonesia mencatat kredit UMKM masih tumbuh kencang. Setidaknya, jika dibandingkan posisi akhir tahun 2023 silam.
Direktur Utama Hibank Indonesia Jenny Wiriyanto mengungkapkan, penyaluran kredit UMKM di anak usaha BNI ini telah tumbuh sekitar 60% secara year to date (ytd). Sayangnya, ia tak menyebut secara pasti nilai kreditnya.
Dalam penyaluran kredit UMKM, Jenny bilang bahwa Hibank Indonesia tak melulu menunggu permintaan yang ada. Melainkan, pihaknya lebih memilih strategi jemput bola.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya lebih banyak datang ke komunitas-komunitas UMKM. Harapannya, pendekatan tersebut bisa membuat UMKM ini pada akhirnya juga mengambil kredit di Hibank.
“Tentunya risiko kredit lebih termitigasi dan juga biaya akuisisi, biaya bunganya menjadi lebih rendah nah itu sebenarnya pendekatan komunitas,” ujarnya saat ditemui di JCC Senayan, Selasa (8/10).
Baca Juga: Bank Hibank Dukung Pembiayaan Hijau
Berbicara terkait kualitas kredit yang dimiliki, Jenny pun bilang bahwa NPL kredit UMKM milik Hibank masih tergolong rendah. Berdasarkan catatannya, NPL UMKM di Hibank berada di bawah 1%.
Di sisi lain, Jenny mengungkapkan meski kredit UMKM tetap tumbuh tinggi, pihaknya juga terus mengembangkan kredit non UKM. Meskipun, pertumbuhannya tidak terlalu besar.
“Kita juga imbangi pertumbuhan dari segmen non UMKM di mana memang pertumbuhannya sedikit lebih rendah,” ujarnya.
Sebagai informasi, penyaluran kredit ke sektor UMKM kembali mengalami lesu darah pada Agustus 2024. Capaian bulan tersebut menjadi yang terendah sepanjang 2024.
Mengacu laporan uang beredar Bank Indonesia (BI) per Agustus 2024, penyaluran kredit di sektor UMKM hanya tumbuh 4,3% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 1.379,4 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang masih bisa naik 5,1% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News