Reporter: Adi Wikanto | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pengurus dana pensiun (dapen) sedang sumringah. Soalnya, industri dana pensiun berhasil menikmati imbal hasil memuaskan pada kuartal I 2012. Ini tak terlepas dari keberhasilan pengurus dapen memanfaatkan pergerakan harga saham di bursa.
Djoni Rolindrawan, pengurus Dapen Bimantara, yang juga Ketua Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) mengatakan, imbal hasil industri dapen rata-rata di atas 13% pada kuartal I-2012. "Banyak yang 15%, bahkan di tempat saya malah sekitar 20%," kata Djoni, Selasa (17/4).
Tingginya imbal hasil itu karena pengurus dapen melakukan aksi ambil untung saat kondisi pasar saham meningkat. Mereka mengambil untung dengan mencairkan portofolio investasi di reksadana. "Banyak yang redemption, sehingga terlihat investasi dapen di reksadana berkurang," terang Djoni.
Memang, dana investasi dapen di reksadana terlihat penurunan meskipun total simpanan meningkat (lihat tabel). Selain itu, pergerakan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang kuartal I terus meningkat, bahkan lebih besar dibandingkan pertumbuhan selama tahun 2011 hanya 3,19%.
Awal tahun, IHSG dibuka pada level 3.809,14. Kemudian, pada 30 Maret tutup pada level 4.121,55 atau tumbuh 8,2%. Menurut Djoni, kinerja investasi pada kuartal I-2012 ini bakal membantu pencapaian target tahun ini.
Kenaikan aset
Dumoli Freddy Pardede, Kepala Biro Dana Pensiun Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menargetkan, hasil investasi dapen tahun ini harus mencapai 13%. "Itu target yang besar saat suku bunga deposito dan obligasi menyusut," jelas Djoni.
Menurutnya, target tersebut pasti bisa tercapai. Ia berkaca pada kinerja kuartal I-2012 yang apik. "Kalau kuartal I bisa 13%-15%, pasti bisa mencapai target hingga akhir tahun," papar Dumoli.
Kinerja investasi tersebut demi menjaga kepentingan nasabah. Nasabah dapen tentu akan senang bila mendapat kanimbal hasil yang besar.
Ini sekaligus menarik masyarakat menjadi peserta dapen. "Peserta dapen masih sedikit, perlu didorong agar semakin banyak demi kesejahteraan di hari tua," kata Dumoli. Tak hanya itu, aset industri dapen pun bakal terkerek. Akhir tahun lalu, jumlah aset dapen sekitar Rp 130,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News