Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) mencatatkan laba bersih sebesar Rp75,15 miliar pada kuartal I-2020, dengan pertumbuhan 150% (yoy). Sementara asset BRIsyariah pada tercatat sebesar Rp42,2 triliun, tumbuh 9,51% (yoy).
Tidak hanya mencatat pertumbuhan laba, pertumbuhan pembiayaan dan dana murah perseoran juga mengalami peningkatan yang signifikan. Direktur Bisnis Komersial BRI Syariah Kokok Alun Akbar menyatakan pertumbuhan pembiayaan BRI Syariah mencapai 34,28% (yoy), sementara pertumbuhan dana murah (CASA) mencapai 77,51% (yoy).
Baca Juga: BRI syariah langsung membuka 11 cabang di Aceh
“Pada kuartal I-2020, total pembiayaan yang disalurkan BRI syariah menjadi sebesar Rp 30,45 triliun dan total dana murah yang berhasil dihimpun menjadi sebesar Rp 16,86 triliun,” katanya dalam paparan daring, Selasa (5/5).
Kokok menambahkan salah satu penopang pertumbuhan dana murah perseroan berasal dari tabungan payroll yang tumbuh 46% (yoy) yoy menjadi Rp 627,2 miliar. Di sisi lain tabungan payroll disebut Kokok juga menjadi salah satu fokus perseroan, lantaran dapat mendorong ekspansi pasar dengan potensi peningkatan penyaluran pembiayaan salary based financing.
“Ini juga merupakan strategi pemilihan bisnis yang memiliki daya tahan lebih tinggi pada saat pandemi. Karena cash flow nasabah tabungan payroll terpantau oleh kami, sehingga pembiayaan nasabah payroll ini berisiko lebih rendah,” jelas Alun.
Sementara pertumbuhan pembiayaan BRI Syariah utamanya disokong oleh pembiayaan segmen ritel yang tumbuh 49,74% (yoy) menjadi Rp 20,5 triliun. Pembiayaan ritel ini termasuk segmen kecil menengah dan kemitraan, konsumer serta mikro.
Secara rinci, pembiayaan segmen kecil menengah dan kemitraan tercatat sebesar Rp 6,07 triliun dengan pertumbuhan 71% (yoy). Sedangkan segmen konsumer pada senilai Rp 8,94 triliun, tumbuh 31,6% yoy. Adapun pembiayaan segmen mikro tumbuh 63,55% (yoy), tercatat sebesar Rp 5,6 triliun.
Baca Juga: Bank Syariah BUKU IV belum ada, kemana LinkAja syariah parkirkan dana mengendap?
Selain fokus pada pertumbuhan pembiayaan dan DPK, perseroan juga terus memperhatikan kesehatan bank. NPF BRI Syariah pada kuartal I-2020 tercatat 2,95%, turun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 sebesar 4,34%. Financing to Deposit Ratio (FDR) juga ada pada batas aman, yakni 92,11%. Hal ini menunjukkan fungsi intermediari perbankan yang optimal.
Terkait pandemi virus Corona yang terjadi di Indonesia, BRI Syariah mengakui hal itu akan berdampak pada bank. Namun hal tersebut belum tampak pada kuartal-I 2020. Untuk itu BRI Syariah akan semakin selektif dalam melakukan ekspansi bisnis.
“Kami tetap selektif dalam menyalurkan pembiayaan. Selain itu kami juga akan mengidentifikasi nasabah-nasabah yang usahanya berpotensi terdampak pandemi virus Corona,” lanjut Kokok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News