kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal III, kredit Bank DKI tumbuh 28,02%


Kamis, 06 November 2014 / 19:50 WIB
Kuartal III, kredit Bank DKI tumbuh 28,02%
ILUSTRASI. Kondisi berbeda dialami oleh Surat Utang Negara (SUN) dengan tenor yang sama yang justru turun 1,58% menjadi 6,4% dari posisi akhir April 2023 di 6,5%.. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank DKI berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 28,02% di akhir kuartal III 2014. Capaian ini menunjukkan pertumbuhan kredit di Bank Pembangunan Daerah (BPD) asal ibu kota Jakarta ini jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan kredit rata-rata industri perbankan nasional.

“Selain itu, Bank DKI juga berhasil membukukan laba sebesar Rp665 miliar, kata Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI, di Jakarta, Kamis (6/11).

Berdasarkan laporan keuangan per September 2014, jumlah kredit yang disalurkan Bank DKI mencapai Rp 20,1 triliun.

Eko menjelaskan pertumbuhan kredit Bank DKI yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional dikarenakan berbagai faktor.

Diantaranya potensi captive market yang dimiliki Bank DKI masih belum digarap secara optimal. “Selain itu beberapa proyek strategis untuk mendukung pembangunan atau pengembangan infrastruktur Bank DKI dinilai sangat layak untuk dibiayai Bank DKI,” ujar Eko.

Permodalan Bank DKI yang semakin meningkat mendorong plafon pembiayaan kepada debitur pilihan juga meningkat. Disertai ekspansi jaringan kantor yang cukup signifikan juga mendorong adanya potensi sumber-sumber pembiayaan yang baru,” pungkas Eko.

Pertumbuhan kredit ini juga dibarengi dengan membaiknya performa kredit yang ditandai dengan membaiknya rasio NPL Gross dan NPL Nett Bank DKI. NPL Gross membaik dari 2,79% per September 2013 menjadi 2,36% per September 2014, dan NPL Nett juga membaik dari 1,95% per September 2013 menjadi 1,32%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×