kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal III, pembiayaan multifinance melaju


Rabu, 11 Oktober 2017 / 12:28 WIB
Kuartal III, pembiayaan multifinance melaju


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis perusahaan pembiayaan masih bisa tumbuh positif di tahun ini. Ini terlihat dari pembiayaan multifinance yang bertumbuh.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga Agustus 2017, total pembiayaan multifinance tumbuh 8,83% secara tahunan menjadi Rp 408,2 miliar. Pertumbuhan pembiayaan diiringi dengan kenaikan kredit macet. Pada Agustus 2017, non performing financing (NPF) multifinace tercatat 3,31%, naik dari 2,22% di periode sama tahun lalu.

Kendati pembiayaan tumbuh, tak semua multifinance menikmati bisnis manis itu. Malah sejumlah perusahaan harus berurusan dengan pengadilan lantaran terbelit utang dengan krediturnya.

Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Jodjana Jody menyebut, ada beberapa hal yang bisa membuat perusahaan terlilit utang kepada krediturnya. "Misalnya lalai melaksanakan manage liquidity risk," kata dia, Selasa (10/10).

Ini membuat pengaturan aset liabilities dimiliki perusahaan pembiayaan tak seimbang. Misal, ketidakcocokan jangka waktu pinjaman kepada kreditur dengan pembiayaan. Dus, mereka gagal bayar.

Selain itu, juga karena kesehatan kredit sehingga mempengaruhi pemasukan atau pencadangan. Kondisi ini membuat laba multifinance tergerus. Praktis, kemampuan membayar kewajiban ke kreditur juga berkurang.

Ada beberapa multifinance yang bermasalah dalam membayar kewajiban ke para kreditur dan mengajukan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Seperti PT Kembang 88 Multifinance, PT Bima Multi Finance, dan PT Intan Baruprana Finance.

Tapi, multifinance besar umumnya tak kesulitan menggenjot kinerja. Terutama, yang fokus pada pembiayaan kendaraan bermotor. Misal, PT Mandiri Utama Finance (MUF) yang mampu menggenjot pembiayaan sebesar Rp 5,2 triliun atau meloncat 229% hingga kuartal III-2017.

PT BCA Finance juga bisa mengerek penyaluran pembiayaan 10,5% menjadi Rp 25,3 triliun hingga kuartal III tahun ini. Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim menyebut, pembiayaan mobil baru masih menjadi pendongkrak. Juga dari pembiayaan kendaraan bekas yang permintaannya stabil.

PT Astra Sedaya Finance (ASF) pun mencatatkan pertumbuhan pembiayaan 7% menjadi Rp 20,9 triliun sampai September 2017. Jodjana yang juga Presiden Direktur Astra Sedaya Finance mengatakan, meski pembiayaan terus tumbuh, ASF tetap menjaga kualitas kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×